KARANGPAWITAN, (KAPOL).-Masyarakat Garut Utara yang melakukan aksi ke DPRD Garut, Senin (13/3) lalu menilai, kerusakan jalan di Kabupaten Garut sudah sangat memperihatinkan.
Ternyata kondisi jalan rusak tak hanya terjadi di wilayah Selaawi-Limbangan saja, tetapi terjadi disemua wilayah seperti di Kec. Karangpawitan, Tarogong Kaler, dan Kec. Lainnya.
Koordinator Forum Masyarakat Garut Utara (FMGU), H. Dindin menyebut jalan yang kondisinya rusak, berlubang itu merata di seluruh wilayah dan berdiameter lebar dengan kedalaman cukup tinggi, akibatnya banyak para pengendara yang mengalami kecelakaan terjatuh dari kendaraanya termasuk ada yang sampai meninggal dunia.
“Apalagi kondisi jalan di Kecamatan Selaawi-Limbangan lebih parah lagi.” ucapnya.
Hal senada diungkapkan peserta aksi lainnya. Bahkan, menurut mereka, mestinya yang melakukan aksi ini bukan hanya dari masyarakat Garut Utara saja, tetapi juga harus diikuti dari daerah lainnya.
“Pejabat Garut mah lamun teu di demo heula mah cicing weh tara aya perhatian. Tapi lamun geus di demo kakara nguliat hudang. Nah ini juga mestinya begitu, saya dari Selaawi datang ke sini lalu tadi jalan-jalan, eh ternyata di kota juga banyak jalan yang rusak.” kata Asep Nurjaman (51) warga Selaawi.
Mereka menilai, kerusakan jalan ini ibarat kado hari jadi garut dari Pemerintah untuk masyarakat. “Dan anehnya lagi, hampir setiap tahun jalan dilakukan perbaikan, penambalan, namun baru saja baik tidak lama kemudian sudah rusak kembali. Katanya karena faktor cuaca sering hujan, tapi kalau kwalitasnya baik saya rasa hujan juga tidak akan cepat rusak,” cetusnya.
Sekedar diketahui, saat ini Kabupaten Garut berusia 204 tahun. Pemerintah Kabupaten Garut, yang dinahkodai Rudy Gunawan-Helmi Budiman memiliki program unggulan, yakni Amazing Garut. Pantauan “KAPOL”, mulai Maret ini banyak jalan yang berlubang sudah mulai ditambalan. Tetapi sebaliknya lebih banyak lagi jalan yang rusak lebih parah dibiarkan. Seperti kondisi jalan Gatot Subroto yang menghubungkan Garut Kota ke Kec. Karangpawitan.
Kondisi jalan menuju Perum Cempaka itu sudah rusak parah. Warga tiap hari silih berganti memperbaiki dengan cara pakai adukan semen, pakai barangkal, dan upaya lainnya. (Dindin Herdiana)***