SUMEDANG, (KAPOL).- Menuju ke ibu kota kecamatan, warga Desa Mekarasih dan Desa Cirangggem Kecamatan Jatigede, harus menempuh dan melintasi 4 kecamatan.
Kondisi itu, dikeluhkan masyarakat dua desa tersebut. Sebab ketika ada kebutuhan ke kantor kecamatan harus menempuh jarak kurang lebih 50 kilometer.
Adapun akses jalan lain menuju kantor kecamatan, melewati akses jalan Desa Cisampih melalui Ciawi kondisinya masih sulit dilintasi. Apalagi pada saat kondisi turun hujan.
Kepala Desa Mekarasih, Cecep Suryana membenarkan kondisi tersebut. Untuk kepentingan kerja saja, pemerintah desa merasakan kesulitan akibat jauhnya jarak tempuh tersebut.
“Kita (kalau ke kantor kecamatan) lebih memilih muter melewati empat kecamatan. Sulit memang, tapi kondisinya memang seperti ini,” kata Cecep kepada Kabar Priangan Online (KAPOL), Minggu (12/11/2017).
Ia menyebutkan, kondisi ini memang berpengaruh pada lemahnya koordinasi antara pemerintah desa dengan pihak kecamatan.
“Salah satu contohnya ketika ada kepentingan mendadak kita tidak bisa cepat. Karena kalau kita ke kentor kecamatan bisa sampai 2 jam bahkan bisa lebih,” katanya.
Tokoh masyarakat Desa Mekarsih, Wawan RB mengungkapkan, jarak tempuh yang jauh ke ibukota kecamatan membuat wilayahnya terisolir. Kesulitan yang dirasakan ketika membutuhkan surat-surat administrasi yang atau keperluan lainnya.
“Saya merasakan ketika ngurus berkas-berkas kemarin saat mau seleksi Panwaslucam,” ujar Wawan.
Selain kendala itu, dikatakan Wawan, masyarakat Desa Mekarasih kini lebih banyak memilih ke kecamatan lain untuk aktivitas pendidikan atau ekonomi.
Warga berharap, pemerintah daerah bisa menyikapi kondisi ini. Dengan melakukan langkah-langkah mempercepat pembangunan jalan lingkar Jatigede yang saat ini terbengkalai.
Sebab satu-satunya harapan agar Desa Mekarasih tidak terisolir adalah adanya akses jalan seperti jalan lingkar.
“Sebelum jalan lingkar terbangun kami akan terus terisolir dan terus akan kesulitan mobilitas,” ujarnya. (Nanang Sutisna)***
