GARUT, (KAPOL).- Masyarakat di sekitar Jalan Lingkar Leles mengimbau agar pengguna jalan terutama bagi pengendara sepeda motor, agar berhati-hati jika melintasi jalan tersebut.
Pasalnya, permukaan jalan yang belum diaspal dan diselimuti bebatuan. Tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan kecelakaan.
“Kondisi jalan masih berupa tanah kering yang berdebu, permukaannya pun hanya bebatuan yang jyga membuat laju kendaraan tak stabil, licin dan “gagaleongan”. Apalagi belum ada penerangan jalan umum (PJU),” kata Saepudin (56) salah seorang warga Desa Haruman, Kec. Leles, Minggu (17/6).
Sebelumnya, Kepala PUPR yang juga Penjabat Sekda Kab. Garut, Uu Saepudin menegaskan, meski belum diaspal jalan Lingkar Leles, Kabupaten Garut, bisa digunakan jika terjadi kemacetan sebagai jalur alternatif.
“Jalan Lingkar Leles itu baru selesai tahap kontruksi, namun akan digunakan sebagai jalur alternartif danbisa mengurai kemacetan di kawasan Leles, ujarnya.
Uu menuturkan, pembangunan jalan sepanjang 2,9 Km itu akan dilakukan kembali pada tahun depan.
Jalan yang lebarnya 10 meter itu untuk antisipasi kemacetan di Pasar Leles dan Pabrik Changsin yang selama ini menjadi titik kemacetan menuju Kota Garut.
“Jadi, nantinya kendaraan belok sebelum Masjid Iqra dan keluar di Tutugan Leles,” katanya.
Rencananya, penggunaan jalan akan dilakukan mulai 25 Desember 2018, danakan diaspal pada Februari 2019.
“Pada tahun ini sengaja tak melakukan pengaspalan karena tengah memadatkan tanahnya. Sengaja didua tahapkan. Biar tahun ini tanahnya bisa dipadatkan secara alamiah. Kalau diaspal tahun ini khawatir malah terjadi penurunan,” tuturnya.
Pantauan KAPOL (Grup Pikiran Rakyat), kondisi jalan tersebut belum layak untuk dilintasi kendaraan. (Dindin Herdiana)***