Jalur Kereta Api Ambles di Malangbong

PERISTIWA19 views

GARUT, (KAPOL).- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kec. Malangbong sejak Rabu (6/12/2017) siang hingga Kamis (7/12/2017) malam, membuat tanah longsor dan ambles, termasuk rel kereta api antara Stasiun Bumi Waluya dan Stasiun Bandrek, tepatnya di Km 227 + 4/5.

Berkat kesigapan petugas dari Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung yang dibantu warga setempat, kemudian melakukan perbaikan jalur kereta api tersebut.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung, Joni Martinus, dalam siaran persnya mengungkapkan, meski jalur kereta api yang terkena pergeseran tanah sudah rampung diperbaiki Kamis (7/12/2017) pagi, namun kecepatan kereta api di jalur itu dibatasi hanya 5 KM/jam.

Ia menambahkan, lokasi pergeseran tanah itu di KM 227 + 3/4 antara Stasiun Warung Bandrek dengan Bumip Waluya telah bisa dilewati kereta api pada pukul 08.33 WIB.

“KA pertama yang lewat adalah Pasundan Relasi Kiaracondong – Surabaya,” ujarnya.

Martinus menambahkan, sebelumnya, akibat perbaikan rel yang terkena gerakan tanah, pola operasi kereta api mengalami perubahan dengan pola memutar dan overstaapen (menggunakan feeder bus untuk kemudian melanjutkan menggunakan kereta api).

Kereta-kereta yang memutar arah adalah kereta-kereta yang tertahan dari arah timur menuju Bandung yaitu KA Mutiara Selatan tujuan Malang – Surabaya – Bandung, KA Malabar tujuan Malang – Bandung, KA Turangga tujuan Surabaya – Bandung, dan KA Lodaya tujuan Solobalapan – Yogyakarta – Bandung,

“Kami berikan pilihan kepada penumpang kereta-kereta tersebut apakah mereka berkenan untuk tetap di dalam kereta namun jalurnya memutar atau bisa dengan peralihan kendaraan menggunakan bus menuju Bandung,” ucapnya.

Pihaknya pun menyediakan 30 bus yang sudah siap di beberapa stasiun. Di Stasiun Tasikmalaya disediakan 9 bus untuk mengangkut penumpang KA Turangga dan KA Lodaya menuju Bandung. Kemudian dari Stasiun Ciawi disediakan 11 bus untuk mengangkut penumpang KA Kahuripan menuju Bandung. Sementara untuk KA Serayu tujuan Pasar Senen – Kiaracondong – Purwokerto dan Purwokerto – Kiaracondong – Pasar Senen disediakan 10 bus di Stasiun Cibatu. Khusus untuk KA Serayu ini, penumpang dari kedua arah bertukar kereta untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju tujuan.

“Tapi sekarang sudah kembali normal, meski tetap kereta yang melewati rel terkena pergeseran tanah harus melaju pelan,” pungkasnya. (Dindin Herdiana)***

Keteta Api Ambles di Malangbong

GARUT, (KAPOL).- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kec. Malangbong sejak Rabu (6/12/2017) siang hingga Kamis (7/12/2017) malam, membuat tanah longsor dan ambles, termasuk rel kereta api antara Stasiun Bumi Waluya dan Stasiun Bandrek, tepatnya di Km 227 + 4/5.

Berkat kesigapan petugas dari Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung yang dibantu warga setempat, kemudian melakukan perbaikan jalur kereta api tersebut.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung, Joni Martinus, dalam siaran persnya mengungkapkan, meski jalur kereta api yang terkena pergeseran tanah sudah rampung diperbaiki Kamis (7/12/2017) pagi, namun kecepatan kereta api di jalur itu dibatasi hanya 5 KM/jam.

Ia menambahkan, lokasi pergeseran tanah itu di KM 227 + 3/4 antara Stasiun Warung Bandrek dengan Bumip Waluya telah bisa dilewati kereta api pada pukul 08.33 WIB.

“KA pertama yang lewat adalah Pasundan Relasi Kiaracondong – Surabaya,” ujarnya.

Martinus menambahkan, sebelumnya, akibat perbaikan rel yang terkena gerakan tanah, pola operasi kereta api mengalami perubahan dengan pola memutar dan overstaapen (menggunakan feeder bus untuk kemudian melanjutkan menggunakan kereta api).

Kereta-kereta yang memutar arah adalah kereta-kereta yang tertahan dari arah timur menuju Bandung yaitu KA Mutiara Selatan tujuan Malang – Surabaya – Bandung, KA Malabar tujuan Malang – Bandung, KA Turangga tujuan Surabaya – Bandung, dan KA Lodaya tujuan Solobalapan – Yogyakarta – Bandung,

“Kami berikan pilihan kepada penumpang kereta-kereta tersebut apakah mereka berkenan untuk tetap di dalam kereta namun jalurnya memutar atau bisa dengan peralihan kendaraan menggunakan bus menuju Bandung,” ucapnya.

Pihaknya pun menyediakan 30 bus yang sudah siap di beberapa stasiun. Di Stasiun Tasikmalaya disediakan 9 bus untuk mengangkut penumpang KA Turangga dan KA Lodaya menuju Bandung. Kemudian dari Stasiun Ciawi disediakan 11 bus untuk mengangkut penumpang KA Kahuripan menuju Bandung. Sementara untuk KA Serayu tujuan Pasar Senen – Kiaracondong – Purwokerto dan Purwokerto – Kiaracondong – Pasar Senen disediakan 10 bus di Stasiun Cibatu. Khusus untuk KA Serayu ini, penumpang dari kedua arah bertukar kereta untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju tujuan.

“Tapi sekarang sudah kembali normal, meski tetap kereta yang melewati rel terkena pergeseran tanah harus melaju pelan,” pungkasnya. (Dindin Herdiana)***