CARINGIN, (KAPOL).- Setelah melakukan pencarian selama 4 hari, Tim SAR gabungan akhirnya menutup seluruh rangkaian operasi pencarian lima santri yang menjadi korban tenggelam di Pantai Cidora Rancabuaya, Kecamatan Caringin.
Hal ini dilakukan menyusul ditemukannya jasad Saefullah Abdul Azis, santri ke 5 yang menjadi korban tewas setelah terseret arus pada Selasa (16/5/2017) lalu.
Kepala Kantor SAR Jawa Barat, Slamet Riyadi, menyebutkan jasad santri asal Ujungberung Bandung itu ditemukan Jumat (19/7/2017) sekitar pukul 11.30 WIB. Tim menemukannya sekitar 4 kilometer ke arah timur dari kejadian pertama dia tenggelam, tepatnya di pantai yang masuk kawasan Desa Glombongan.
“Alhamdulillah semua korban telah berhasil kita temukan. Dengan demikian seluruh rangkaian operasi tim SAR yang telah dilakukan sejak pencarian dimulai pada Selasa (16/5/2017) lalu, hari ini ditutup,” ujar Riyadi.
Dikatakannya, setelah dievakuasi, jasad korban langsung dibawa ke Puskesmas setempat. Selanjutnya jasad korban diserahkan ke pihak keluarganya dan tak lama kemudian di bawa ke Bandung.
Riyadi menerangkan, Saefullah sendiri merupakan warga Komplek Cipayanti Graha II Nomor C 27, Ujungberung RT 05/10 Cigending, Bandung.
Sebelumnya, Selasa (16/5/2017) Saefullah bersama 45 rekannya yang sesama santri Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Depok dinyatakan hilang setelah terseret ombak Pantai Cidora Rancabuaya saat berenang sekitar pukul 16.00 WIB.
Ke 5 santri ini, tuturnya, merupakan bagian dari rombongan Pesantren Hidayatullah yang berjumlah 23 orang, yang melakukan kegiatan liburan usai melaksanakan UNBK tingkat SMP.
Sebenarnya ada 13 santri yang saat itu terseret aru gelombang akan tetapi 8 di antaranya berhasil menyelamatkan diri sedangkan 5 santri lainnya terus terseret ke bagian tengah.
“Setelah mendapatkan laporan, kami langsung menurunkan tim untuk ikut membantu melakukan pencarian di sekitar TKP. Dalam pelaksanaannya, kami juga dibantu unsur lain sehingga total tim SAR gabungan yang melakukan pencarian berjumlah 97 orang,” kata Riyadi.
Lebih jauh dijelaskannya, keseluruhan tim pencari itu terdiri dari personel Kantor SAR Bandung sebanyak 15 orang, Ditpolair Polda Jabar 9 orang, Satpolair Santolo 2 orang, BPBD Kabupaten Garut 2 orang, Polsek Caringin 4 orang, Koramil Santolo 3 orang, dan Tagana Kabupaten Garut sebanyak 5 orang.
Selain itu, ada juga tim dari Dishub Kabupaten Garut 2 orang, Balawista Santolo 10 orang, SAR Unpad 3 orang, SAR Hidayatullah 20 orang, POKMASWAS 5 orang, GSMB Bandung 3 orang, Dinkes Kabupaten Garut 4 orang, serta masyarakat dan nelayan setempat sebanyak 10 orang.
Menurut Riyadi, upaya pencarian 5 santri korban tenggelam juga melibatkan kapal milik Satpolair Polres Garut. Tim melakukan penyisiran seperti di darat atau bibir pantai dan laut.
Masih menurut Riyadi, seharusnya ada cara untuk mengurangi risiko korban saat berlibur di objek wisata air. Ini perlu mengingat kondisi yang sangat membahayakan terutama di wilayah pantai selatan Jawa Barat.(Aep Hendy S)***