SUMEDANG, (KAPOL).- Jawara race salah satu kegiatan Raimuna Jawa Barat XIII Tahun 2017 di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Kab. Sumedang.
Bahkan, Jawara Race kali pertama digelar atau program perdana pada Raimuna Jabar.
“Jawara Race terdapat 16 track yang diantaranya, 11 track berat dan ada medan buatan dan asli. Seperti, naik tebing, turun dari bebatuan menggunakan tambang yang kemudian kaki masuk lumpur serta merayap di celah bukit,” kata Ketua Gerakan Pramuka Kwarda Jawa Barat, Dede Yusuf kepada Kabar Pruangan Online (KAPOL), Senin (13/11/2017).
Dikatakan, Jawara Race memberikan pengalaman terkait halang rintang dan pesertanya ada 120 tim dan dirinya pun bersama pembina ikut dalam kegiatan tersebut.
“Saya bertanya kepada semua peserta terkait Jawara Race dan semua mengaku senang,” ucapnya.
Alhamdulillah, kata dia, peserta tampak happy dan tak ada yang terluka akibat kecelakaan.
“Ini kegiatan yang menarik dan seru, kedepan akan dijadikan agenda tahunan yang tentu saja polanya akan diperbaiki. Jika menarik, kita akan undang tim dari luar seperti mahasiswa Akmil, Akpol maupun IPDN bahkan club pecinta alam,” katanya.
Ia mengatakan, ketika menghadapi track buatan pun, tampak peserta bisa senang-senang dan cukup happy.
Kedepan, ujar dia mengatakan, bisa diakomodasi lagi menjadi sebuah tantangan yang lebih seru.
“Tujuan utama Jawara Race, agar penegak dan pandega memiliki kesiapan fisik atau bukan hanya sekedar mengikuti kegiatan kemping saja,” tuturnya.
Setiap tim sebanyak 10 orang dan tim-nya tak akan lulus etape jika ada salah seorang anggotanya yang tak berhasil.
Sehingga, ucap dia, membutuhkan kerjasama dan secara langsung mengajarkan mereka untuk saling memberikan semangat, motivasi, dan sufort.
“Saya mengambil ide Jawara Rice dari Spartan Race di Inggris yang diikuti publik seperti pecinta adventure,” tuturnya.
Peralatan Jawara Race pun kedepan akan diperbaiki dan Jawara Race akan dijadikan even khusus di Jabar.
Kemungkinan untuk dijadikan agenda tingkat nasional itu bisa saja, kata dia, tapi ikon Jawara Race itu di Jabar, dan nama-nama track pun menggunakan bahasa sunda.
Seperti, ucap dia, track sosorodotan dan sebagainya yang dikatakannya bahwa itu menunjukan Jawara Race berasal dari sunda dan bisa Go Internaaional.
“Jika Jawara Race berhasil, maka akan kami tantang Kwarda lainnya dan hadiahnya pun akan lebih besar lagi,” ujar Dede.
Hasil akhir, kata dia, ada empat tim terbaik pada Jawara Race dan mendapatkan medali termasuk uang tabungan dari BJB.
Kategori terheboh dan terkompak, diraih kontingen Cirebon dan juara ke 3 diraih kontingen Kota Bekasi.
Sementara, juara ke 2 diraih kontingen Kab. Bekasi dan juara pertama dimenangkan tim dari Kota Bogor.
Lebih lanjut Dede mengatakan, pada Raimuna itu banyak sekali kegiatan.
Seperti sosialisasi narkoba, sosialisasi keamanan pangan bersama BPOM, pelatihan kewirausahaan, job fair, multi media terkait bagaimana menguasai IT termasuk cara menangkal hoax,pelatihan keterampilan barista, kerajinan logam dan kayu termasuk pelatihan potong rambut.
“Bahkan, ada pengenalan program dari Indosat dan BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.
Sejumlah peserta Raimuna yang diantaranya dari Kota Tasikmalaya mengaku senang mengikuti Raimuna termasuk pada program Jawara Race.
“Kami dari Kota Tasikmalaya membawa peserta sebanyak 218 orang. Diantaranya perwakilan semua SMA/SMK, UPI, Unsil, STAI dan Unper,” kata Dewan Kerja Cabang Pramuka Kota Tasikmalaya, Wisnu Hutomo.
(Azis Abdullah)***