JATINANGOR, (KAPOL).- Jelang pelaksanaan pemilukada Sumedang pada tahun 2018 mendatang, keberpihakan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Sumedang terhadap salah satu bakal atau calon Bupati Sumedang periode 2018- 2023 nanti, sudah mulai tampak.
Bahkan, pergerakannya telah ramai diperbincangkan oleh sebagian warga di kota tahu.
Menurut pantauan, warga mulai menyoroti dan mengkritisi kiprah, pola dan gaya beberapa ASN di Sumedang, yang memang diduga mengarah seperti itu.
Dibenarkan, tokoh masyarakat Sumedang, Ismet Suparmat kepada Kabar Priangan Online (KAPOL), di Jatinangor, Kamis (4/5/2017).
Menurut Ismet, upaya menekan konplik di masyarakat, diharapkan para ASN khususnya di Pemkab Sumedang, untuk tetap bersikap netral dan profesional dalam proses Pilkada nanti.
Sikap tersebut, kata dia, mesti sudah diperlihatkan ketika menjelang, sedang, hingga seusai pesta demokrasi (Pilkada Sumedang) nanti.
“Tolong, ASN mesti netral pada Pilkada Sumedang 2018 nanti. Jangan sampai terjadi seperti dalam tahapan Pilkada di Kab. Bekasi beberapa waktu lalu,” kata Ismet.
Di sana, kata dia, ada beberapa ASN termasuk para camat yang berurusan dengan Panwaslu karena dugaan keberpihakan kepada calon bupati.
Menurut Ismet, kejadian temuan Panwaslu seperti di Kab. Bekasi itu, mesti dijadikan cermin bagi ASN atau pejabat di Pemkab Sumedang.
ASN seharusnya, kata dia, ikut memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, atau bukan malah merusak marwah ASN.
“Saya akui, arah seperti itu pun sudah nampak terlihat pada saat menjelang Pilkada Sumedang 2018 nanti,” ujar Ismet yang juga mantan Ketua DPRD Sumedang, periode 2004-2009 itu.
Seharusnya, ASN atau pejabat pemerintahan itu bersikap netral atau tak mendukung siapa dan dari mana berangkatnya calon bupati itu nantinya.
“Tolong, pergerakan ASN yang sudah diduga seperti itu, nantinya akan menjadi catatan Panwaslu di Kab. Sumedang,” katanya.
Jika nanti masih ditemukan dugaan keberpihakan ASN ke salah satu calon bupati kata dia, diminta Panwaslu untuk bersikap tegas.
“Itu, demi nama baik ASN yang juga dalam menjaga marwah demokrasi,” ujar Ismet.
Diharapkan, semua komponen warga, untuk ikut mengingatkan jika ada dugaan ASN yang berpolitik praktis.
Ia memberikan saran, jika ASN “keukeuh” dan tetap memiliki sikap yang demikian, alangkah baiknya mundur saja dari jabatannya.(Azis Abdullah)***