Jelang Ramadhan, PSK di Kota Garut Tambah Marak

SOSIAL29 views
Beberapa Wanita penjaja sek terlihat nongkrong di pinggir jalan Kota Garut menunggu tamunya datang.***

KOTA, (KAPOL).-Menjelang tibanya bulan suci Ramadhan 1438 H, Pekerja Sex Komersial (PSK) di wilayah perkotaan Garut tambah marak. Mereka nongkrong dibeberapa titik dikawasan Kec. Tarogong Kidul, Garut Kota, dan Tarogong Kaler.

Sejumlah pemilik warung yang biasa dijadikan tempat “ngetem” para PSK mengaku, tak bisa bertindak tegas mengusir PSK yang terkadang bersama “centengnya”. Karena mereka juga tinggal di warung sambil jajan.

“Nya ari abdi mah icalan, anjeuna kadieu jajan mung sok lami ngantosan didieu na. Piraku ku abdi diusir mah. Ya paling dugi ka dua jam lah atanapi langkung teras angkat, jol deui anu enggal. Biasana ngawitan ti jam 9 an.” kata pemilik warung dikawasan Kota Garut, Selasa (16/5/2017) dini hari.

Sejumlah warga lainnya yang sempat dimintai komentarnya di sekitar kawasan Garut Kota menduga, banyaknya PSK karena kurangnya pengawasan dari pihak berwenang, atau bisa juga karena sanksi, teguran atau hukuman yang diberikan terlalu lunak.

“Di Garut mah geus teu aneh, poe ayeuna razia teu aya kalanjutanana. Contoh penertiban PKL dua tilu poe, isuk pageto na mah dianteupkeun deui. Lieur lah aturan di Garut mah Bupati kurang tegas, sami razia PSK ge kitu” kata Asep Mulyana (57) warga Jalan Kabupaten, Garut Kota.

Sedangkan menurut Dadang (57) warga Kampung Paradiso Kel. Ciwalen berharap, Pemerintah Daerah dalam hal ini, Dinas Sosial, Satpol PP dan Instansi terkait lainnya segera mengadakan razia penertiban PSK karena jika terus dibiarkan jumlahnya akan bertambah.

“Kami sebagai warga Garut Kota resah dengan keberadaan PSK. Para PSK itu nongkrong di sembarang tempat. Bahkan di kawasan alun-alun depan Mesjid Agung pun banyak PSK ngetem. Kami berharap menjelang bulan suci Ramadhan ini para PSK, Miras, dan penyakit masyarakat lainnya ditertibkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Garut, Mlenik Maumeriadi, menegaskan pihaknya sudah beberapa kali mengadakan razia, baik terhadap tempat-tempat hiburan, maupun di jalanan. Hanya saja, kata Mlenik, razia tersebut tidak dilakukan setiap malam atau setiap hari.

“Mungkin saja saat PSK turun ke jalan kami sedang tidak razia.” kata Mlenik di Kantornya, Selasa (16/5/17). Mlenik mengaku, sudah banyak laporan dari masyarakat terkait terkait keberadaan PSK, dan penyakit masyarakat lainnya termasuk didalamnya warung-warung internet yang buka non stop hingga dinihari.

“Makanya kami sudah mengagendakan dan merencanakan akan mengadakan penertiban dan razia di semua tempat hiburan, jalanan, dan titik-titik rawan lainnya. Hanya saja kami tidak bisa menjelaskan secara detil kapan itu dilakukan, karena takut informasi itu bocor. Pokoknya mulai minggu ini kami akan terus lakukan razia.” katanya. (Dindin Herdiana)***