PANGANDARAN, (KAPOL).- Warga yang biasa lalu-lalang melalui jembatan Ciputrapinggan kini beralih menggunakan rakit. Ide itu lahir saat kondisi darurat. Solusi yang digagas warga blok Dusun Bojongkarekes Babakan, Senin (10/10/2016).
Fitri (23) salah seorang pegawai honorer di Disdukcapilsosnakertrans Kabupaten Pangandaran saat pulang kerja ke Kalipucang menyebrang dengan menggunakan rakit.
“Tadi waktu berangkat kerja masih bisa melalui jembatan Ciputrapinggan,” ungkapnya.
Menurutnya karena menggunakan sepeda motor bila menyebrang lewat rakit yang merupakan jalur alternatif karena jembatannya sekarang tidak dapat dilalui sepeda motor.
“Saya menyeberang ditarik dengan tarif Rp 15.000,”tuturnya.
Hal senada juga dikatakan Enceng (45) warga Desa Sindangwangi Padaherang, saat berangkat kerja jembatannya masih bisa dilalui tetapi begitu pulang kerja sudah tidak bisa sama sekali dilalui.
“Saya rela antri menunggu giliran untuk naik rakit,”katanya.
Kordinator perahu rakit, Sakiman (47) menambahkan inisiatif ini untuk membantu masyarakat yang akan menyebrang karena jembatannya bertambah ambles.
“Kami mulai mengoperasikan rakit sekitar pukul 13:00 dengan tarif Rp 15.000 per orang,” ujarnya. (Jerry)
