TASIKMALAYA, (KP).-
Tumbuh positifnya ekonomi digital yang dibalut dalam pasar e-commerce dalam kurun waktu ini, mesti juga dicecap pelaku UMKM. Sebagai kota kreatif yang memiliki angka UMKM terbilang tinggi, Tasikmalaya menjadi daerah ketiga digelarnya roadshow JNE bertajuk Big Impact Low Cost ini.
Head of Regional JNE Jabar Edwina Yudianti mengungkapkan kegiatan tersebut sebagai wujud komitmen nyata pihaknya mendukung kemajuan UMKM yang tengah berdenyut.
“Ada banyak aspek yang bisa tingkatkan dari potensi UMKM kita, salah satunya di pemasaran online. Untuk itu, kami mencoba berperan dan hadir di tengahnya, memberikan penguatan kepada UMKM terkait ranah yang bisa mereka maksimalkan ini,” ungkapnya dijumpai di sela kegiatan yang digelar di Hotel Harmoni, Kamis (12/5/2016) kemarin.
Edwina tak menepis jika merebaknya pertumbuhan e-commerce mulai tahun 2010 lalu memberikan kontribusi positif bagi bisnis di lini jasa ini. Setidaknya terjadi peningkatan 30-40 persen setiap tahunnya untuk jumlah transaksi pengiriman lewat JNE. Bahkan, berdasarkan salah satu data, menyebutkan lini penjualan online ini akan terus tumbuh hingga tahun 2017 hingga sekitar 38%.
“Sejalan perkembangan JNE, kami juga ingin UMKM sebagai salah satu penopang ekonomi ini bisa terus mengalami pertumbuhan yang baik. Sehingga berujung akhirnya berdampak positif terhadap perekonomian nasional,” tambah dia.
Di hadapan lebih dari 100 pelaku UMK yang berasal dari kota maupun kabupaten Tasikmalaya, Branch Manager JNE Cabang Bandung Iyus Rustandi berkesempatan memaparkan pengembangan untuk mendukung ekosistem ini, dengan beragam inovasi produk layanan juga program.
Kegiatan yang berlangsung interaktif dan menyedot antuasis pelaku UMKM ini pun menghadirkan akademisi dari Universitas Maranatha Bandung Niko Ibrahim juga pelaku UMKM inspiratif Kota Tasikmalaya Hasan Basri.
Niko mengatakan, ada banyak celah yang dapat dimanfaatkan masyarakat ataupun pelaku usaha dalam terjun di pasar yang tengah hangat ini. Dari mulai produk olahan, fesyen, furnitur, dan banyak hal. Dia mengapresiasi juga langkah pemerintah dan banyak pihak yang menaruh perhatian lebih terhadap kemajuan ekosistem ini. “Karena memang butuh sinergitas, dan saat ini cukup terbangun. Apalagi roadmap e-commerce sekarang sudah berjalan,” pangkasnya.
Pria yang juga penggagas klikhotel ini juga menghimbau untuk pelaku UMKM harus berani melangkah terjun di pasar e-commerce. “Bukan hanya di media sosial, jauh lebih itu ya manfaatkan marketplace baik lokal atau global, ceruk ini harus mulai dibidik,” tambah dia.
Sementara, pria yang memproduksi clothing diaper (clodi) lokal yang telah malang melintang di pasar global, Hasan Basri juga mengatakan demikian. Baginya, pasar di lini online, bisa menjadi akses progresif menuju ekspansi bisnis yang lebih luas.
Rencananya, roadshow ini masih akan berlangsung di wilayah lainnya demi mengakselerasi potensi UMKM. JNE pun mengatakan jika pihaknya pun saat ini telah terkoneksi dengan banyak marketplace, sebut saja tokopedia, lazada, blibli, bukalapak, elevania, zalora, dan sebagainya. Hingga tahun 2015 saja, rata-rata pengiriman JNE ada 12 juta pengiriman per bulan atau sekitar 400 ribu kiriman per hari. Artinya, tidak kurang 16 ribu kiriman per jamnya.
“Kami mengharapkan ini bisa menjadi stimulus yang positif bagi UMKM, karena memang untuk memasuki pasar e-commerce pun ada beberapa yang perlu diperhatikan dan tadi telah dikupas langsung oleh pelaku dan pakarnya,” kata Edwina. (Astri Puspitasari)***