Jodoh Politik Masih Alot

POLITIKA0 views
ERWIN R WIDIAGIRI/”KP”
KECEWA, Kantor DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya, di Cintaraja, dirusak oleh kadernya sendiri, Minggu (26/7/2015).*

TASIKMALAYA, (KAPOL).-
Memasuki masa pendaftaran, bakal Calon Bupati maupun Calon Wakil Bupati Tasikmalaya, belum juga menentukan siapa pendamping yang pasti untuk Pemilukada Kabupaten Tasikmalaya. Berbagai manuver politik dan aspirasi terus berkembang.

Sebelumnya, mencuat pemaketan antara Uu Ruzhanul Ulum dan Haris Sanjaya sebagai pasangan Cabup dan Cawabup.
Dalam perjalanan wacana itu melemah dengan munculnya isu pemaketan Uu dan Oleh Soleh yang diklaim sudah mengantongi rekomendasi dari DPP PKB.

Namun keduanya dipandang belum pasti. Bahkan, PDI Perjuangan mengklaim sudah memastikan pasangan Cabup dan Cawabup yakni Uu Ruzhanul Ulum dengan Ade Sugianto yang diperkuat dengan keluarnya SK dari DPP PDI Perjuangan.

Lagi-lagi, pasangan ini pun dipandang belum pasti. Karena keduanya dianggap belum tentu ada kecocokan, karena itu lebih pada politik “Siti Nurbaya” alias kawin paksa. Sehingga meski SK dari DPP sudah turun, tapi bukan berarti pasangan tersebut saling cocok.

Lantas, bagaimana sikap para bakal calon tersebut. Benarkah mereka korban dari politik “Siti Nurbaya”?
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya yang juga Bakal Calon Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto tidak menyangkal adanya politik “Siti Nurbaya” karena yang berhak menentukan siapa pendampingnya tidak lepas dari DPP.

Namun ini bukan berarti intervensi dari DPP. Karena DPP bukan asal menjodohkan, melainkan berdasarkan tahapan-tahapan mulai dari tingkat ranting, PAC, DPC, DPD hingga DPP. Selain itu untuk menentukan siapa yang akan diusung dan siapa pasangannya melihat hasil survey dilapangan yang dilakukan DPP.

Ketika SK tersebut turun dari DPP, lanjut Ade, maka sebagai kader atau petugas partai tidak bisa menolak. Sebaliknya harus menjalankan amanah tersebut sebaik-baiknya.

Terkait cocok tidaknya dengan pasangan yang ditentukan DPP, tentunya tidak ada masalah. Apalagi sebelum SK itu turun, DPC terlebih dulu melakukan komunikasi dengan siapa pun yang berpotensi jadi pasangan.

“Apalagi SK tersebut bukan harga mati, karena bisa saja berubah jika kondisi politik tidak memungkinkan,” ungkapnya.
Bakal Calon Bupati lainnya, Uu Ruzhanul Ulum mengaku masih menunggu keputusan dari DPP PPP kubu Romahurmuziy (Romi), meski SK dari DPP PKB dan PDI Perjuangan sudah turun.

Dia mengatakan, tidak bisa memutuskan sendiri, karena semuanya dikembalikan ke DPP PPP kubu Romi.
menurutnya, keputusan memilih PKB atau PDIP akan diputuskan Minggu (26/7/2015) di Jakarta.

“Kata Pak Romi kepada saya, jangan dulu mengambil keputusan politik, harus menunggu arahan dari saya,” ucap Uu menirukan ungkapan Romi.
Uu menyatakan, Ketua DPP PPP kubu Romahurmuzi, Ketua PKB Muhaimin Iskandar dan Sekjen DPP PDIP, Hasto, akan melakukan pertemuan besok (Minggu) di Jakarta.

“Jadi tunggu saja keputusannya, dengan PKB atau meneruskan Huda jilid 2,” ungkapnya. (Ema Rohima)

Komentar