PARIGI, (KAPOL).-Kebanyakan orang masih menganggap beternak ayam kampung sebagai usaha sampingan saja. Padahal jika cara beternak ayam kampung betul, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan omzet sampai ratusan juta rupiah tiap bulannya.
Hal ini dirasakan oleh salah satu pedagang pantai yang beralih profesi beternak ayam kampung potong juga broiler dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya.
Peternak Ayam Kampung, Aat Atisyah (38) warga Dusun Bontos, Rt 01/09 Desa Cintaratu, Parigi mengatakan karena berjualan di pantai barat Pangandaran semakin sepi, akhirnya beralih profesi mencoba untuk beternak ayam kampung juga ayam broiler.
“Dari pada berjualan di pantai sepi, akhirnya mencoba alih profesi ternak ayam kampung dan broiler,” ungkapnya Jumat (1/2/2019).
Menurutnya, dengan memanfaatkan pekarangan rumah dirinya membuat dua kandang untuk ayam kampung dan broiler. Karena keuntungan ternak ayam kampung secara semi intensif adalah masa panen yang lebih cepat dibanding dengan cara tradisional.
“Ini panen pertama yang sudah siap dijual, untuk pemasaran baru sesama teman melalui medsos,” tuturnya.
Selama setahun 2018 ternak ayam kampungnya sudah 10 kali lebih panen dan bulan ini panen pertama di tahun 2019.
Selanjutnya jika ternak ayam kampung secara tradisional, ayam baru bisa dipanen untuk dimanfaatkan dagingnya sekitar umur 5-6 bulan. Sedangkan jika diternak secara semi intensif, ayam sudah dapat dipanen pada usia 3–4 bulan.
“Kalau yang sekarang ini sudah hampir 2 bulan, siap dijual,” katanya.
Dirinya menambahkan sedangkan ayam sayur dari ternak 500 ekor selalu dapat hasil bersih sampai Rp 5 juta. Bila pada bulan-bulan biasa ternak sampai 1000 ekor tetapi omset mencapai hanya Rp 1-2 jutaa dan kalau untuk ayam kampung omset di atas ayam sayur.
“Ayam kampung siap dijual sebanyak 1.500 ekor dengan harga Rp 35.000,-/Kilogram,” tambahnya.(M.Jerry)***