BANJAR, (KAPOL).- Jumlah orang dengan HIV/Aids (ODHA) di Kota Banjar terus meningkat.
Dipihak lain, aturan yang secara spesifik supaya dialokasikan anggaran, untuk penanggulangan Aids belum ada. Baik, Perwal maupun Perda.
“Kami mendesak Pemkot Banjar dan DPRD Kota Banjar segera menerbitkan payung hukumnya. Bila dibiarkan berlarut-larut, ODHA terus bertambah liar,” kata aktivis Peduli HIV/Aids Banjar, Eva Latifah.
Ketua Badan Pembentukan Perda DPRD Kota Banjar, H.Mujamil, mengakui, pihaknya sampai saat ini belum menerima pengajuan langsung penerbitan Perda tentang Penanggungan HIV / Aids.
Baik, dari elemen masyarakat maupun Pemkot Banjar. Menurutnya, penerbitan Perda diharuskan terdaftar dahulu pada Program Legislasi Daerah (Prolegda).
Kemudian, mesti ada naskah akademik dan harus disampaikan oleh Wali kota.
“Jika raperda inisiatif anggota DPRD Banjar, diharuskan ada dukungan dan pengajuan dari 5 anggota DPRD Banjar bukan satu fraksi,” ujar H. Mujamil, Jum’at m(13/10/2017).
Ditempat terpisah, Pengelola Program KPA Banjar, Boni Mastriolani, ODHA Banjar tercatat 214 orang.
“Setiap tahunnya, ODHA bertambah. Tahun 2015 (98 orang), tahun 2016 (198). Tahun 2017 sampai Juli mencapai 214 orang,” ujarnya. (D.Iwan)***
