Jumlah Warga Keracunan Banyak, RSUD dr Slamet Kewalahan

PERISTIWA16 views
Pasien yang mengalami keracunan harus dirawat di luar ruangan, karena tidak bisa tertampung. Pihak RSUD kewalahan.

TARKI, (KAPOL).- Banyaknya korban keracunan makanan yang berobat ke Rumah Sakit Umum (RSU) dr. Slamet, membuat ruang IGD tak dapat menampung. Pihak rumah sakit pun terpaksa menggunakan lorong-lorong di dekat IGD untuk merawat pasien.

“Ya betul, kami sempat kehabisan ruangan untuk merawat para korban yang diduga keracunan. Jumlah mereka (korban keracunan) memang cukup banyak,” ujar Humas RSU dr Slamet, Garut, Muhammad Lingga Saputra, Minggu (21/5/2017).

Dikatakan Lingga, selain ruangan, tempat tidur juga sempat mengalami kekurangan sehingga sebagian pasien terpaksa harus diinfus sambil duduk di pelataran IGD.

Diterangkan Lingga, jumlah korban keracunan yang datang dan mendapat perawatan di RSU dr. Slamet Garut totalnya mencapai 166 orang. dari jumlah tersebut, sampai Minggu sore tinggal 10 orang yang masih menjalani perawatan. Satu orang warga kemungkinan menjalani rawat inap.

“Dari total pengungsi banjir bandang yang dirawat karena keracunan yang mencapai 166 orang, 156 di antaranya kini sudah kembali pulang. Sisanya yang masih dirawat karena masih merasa lemas dan sakit perut,” kata Lingga.

Setelah mendapat perawatan intensif, tuturnya, para korban secara bertahap sejak Minggu dini hari kondisinya telah membaik. Oleh karena itu mereka pun diperbolehkan untuk pulang. Namun ada di antaranya yang masih belum pulih benar dan masih keluar darah saat buang air besar sehingga kemungkinan masih harus menjalani rawat inap.

Lingga juga menerangkan, diagnosa yang dilakukan tim medis, diduga para pengungsi mengalami keracunan makanan. Namun untuk mengetahui penyebab pastinya, terlebih dahulu harus dilakukan uji laboratorium dan itu kewenangannya ada di Dinas Kesehatan.

Untuk memulihkan kondisi, tambah dia, para korban memperoleh perawatan berupa pemberian cairan infus. Tujuannya guna mengganti cairan tubuh sekaligus mengeluarkan racun yang masih tertinggal.(Aep Hendy S)***