Kasus DPB di Kab Tasik Meningkat Drastis

KAB. TASIK92 views

SINGAPARNA, (KAPOL).-Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Tasikmalaya meningkat drastis pada tahun 2019 ini 

Jika pada tahun 2018 laporan kasus DBD terjadi 88 kasus dengan pasien meninggal satu orang, maka di tahun ini meski baru satu semester telah terjadi 134 kasus dengan satu korban meninggal.

Hal inip harus menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat seluruhnya agar tidak terus berjatuhan korban berikutnya.

Kapala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, melonjaknya kasus DBD pada tahun ini memang harus disikapi serius agar tidak muncul kembali korban berikutnya.

Ia pun menegaskan, jika pihaknya telah berupaya melakukan prosedur tetap (protap) oleh tingkatan puskesmas di wilayah endemik DBD.

“Di mana titik tekan pencegahan dan pengendalian penyakit DBD itu adalah pemberantasan sarang nyamum (PSN). Yakni melakukan 3M plus, menutup, menguras, mengubur dan memanfaatkan barang-barang bekas. Serta tidak menggantung baju bekas pakai, sehingga malah jadi tempat sembunyi nyamuk,” ujar Atang, Minggu (30/6/2019).

Pihaknya menilai, jika pola PSN yang paling efektik dalam pencegahan penularan penyakit DBD. Sementara foging atau pengasapan nyamum, ia mengatakan bukan sebagai pencegahan karena hanya membunuh nyamuk-nyamul dewasa saja. Sedangkan jengtik dan telur nyamuk yang ada di genangan air tidak ikut mati.

“Jika di foging hari ini, kemudian seminggu lagi bakal tumbuh nyamuk baru dari jentik yang tersisa,” tambahnya.

Maka oleh karena itu, ia menekankan, minimalnya seminggu sekali masyarakat melakukan PSN. Setidaknya dilakukan dalam momen jumat bersih atau jumsih. (Aris Mohamad F)***