Kawasan Kumuh di Kota Tasik Terus Ditata

KOTA TASIK14 views

TAWANG, (KAPOL),- Pemerintah Kota Tasikmalaya terus berupaya melakukan penataan kawasan termasuk kawasan kumuh di Kota Tasikmalaya.

Hasilnya dari luas kawasan kumuh sekitar 276 hektare pada tahun 2013 silam, berdasarkan catatan dinas terkait, pada tahun 2018 lalu jumlah kawasan kumuh di Kota Tasikmalaya tersisa hanya tinggal 105 hektare.

Kepala Dinas Perawaskim Yono S Karso, ditemui di ruang kerjanya Rabu (20/2/2019) mengatakan, pihaknya membenarkan pada tahun 2013 luas kawasan kumuh di Kota Tasik mencapai 276 hektare.

Namun demikian lanjut Yono, hasil dari penangan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, di tahun 2018 kawasan kumuh yang belum tertangani tinggal 105 hektare lagi.

“Upaya terus kita lakukan sehingga dalam beberapa kurun waktu terakhir, luas kawasan kumuh di Kota Tasikmalaya terus menurun,” katanya.

Sisanya lanjut Yono, rencananya akan digarap kembali pada tahun 2019 ini, dan tahun-tahun berikutnya. “Karena penataan kawasan kumuh tidak bisa sekaligus selesai dalam waktu singkat. Ini pun penangananya diintervensi dari berbagai sumber, mulai APBN, Bantuan Propinsi dan APBD Kota,” ujar Yono.

Labih lanjut kata Yono, diharapkan dalam tiga tahun anggaran, atau setidaknya sampai akhir masa jabatan wali kota, penanganan kawasan kumuh di Kota Tasikmalaya bisa tuntas.

Yono juga menyebutkan, kriteria suatu kawasan dikatakan kumuh, sedikitnya ada delapan unsur, yakni infrastruktur jalan lingkungan, drainase, ketersediaan air bersih, sanistasi, ruang terbuka hijau, penataan bangunan, pengelolaan sampah, dan penanganan kebakaran.

Dari kedelapan unsur tersebut ujar dia, lima unsur menjadi tanggungjawab Dinas Perawaskim, yakni penataan jalan lingkungan, drainase, air bersih, ruang terbuka hijau, dan sanitasi, sedangkan tiga unsur lainnya menjadi tanggungjawab dinas di luar Perawaskim.

“Kawasan kumuh ini tersebar di sepuluh kecamatan, di 69 kelurahan, sebarannya merata, hampir disetiap wilayah ada. Untuk penataan kawasan kumuh ini tidak mudah, membutuhkan anggaran cukup besar,” ucapnya.(Asep MS).***