INDIHIANG, (KAPOL).-
Di sela kunjungan ke sentra payung geulis di Jalan Panyingkiran, Dicky Chandra juga menandaskan untuk menepati janji yang telah ia sampaikan kepada yang meminta dirinya kembali ke Kota Tasikmalaya.
Dicky pernah diminta tiga orang yang dari perorangan maupun yang mungkin di belakangnya ada partai politik.
“Dulu memang belum bisa memberi jawaban. Hanya kedatangan saya ke Kota Tasik untuk memenuhi janji bahwa saya akan ke Tasik melihat dulu perkembangan,” kata Dicky, Rabu (16/3/2016).
Dicky Chandra mengatakan, konsep dia dalam hal oilkada bertemu langsung dengan masyarakat. Ia lebih banyak mendengar karena dari mendengarlah akan tahu apa yang dibutuhkan masyarakat.
“Ego manusia kan selalu ingin didengar. Maka saya mencoba mendengar saja. Biarkan masyarakat sendiri yang bilang ini-itu. Dan saya melihat memang orang Tasik itu kreatif,” ujarnya.
Dicky pun belum bisa berburuk sangka kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya mengenai segala permasalahan yang mendera.
Ia hanya mendengar masalah di Tasik masih seputar pengelolaan pemerintahan, tatakota, sampah, banjir, dan destinasi wisata yang terbengkalai.
“Saya percaya orang Tasik itu kreatif, inovatif, dan aktif. Tapi harus positif karena walaupun kreatif, inovatif dan aktif, kalau tidak dalam lindungan Allah akan negatif bukan positif,” tuturnya.
Selepas umroh nanti bulan April, Dicky akan memberi jawaban pasti dengan siapa ia berpasangan, termasuk harus bagaimana mengabdi di Kota kelahiran Tasikmalaya. (Jani Noor)***