SAMARANG, (KAPOL).- Agar para santri bisa berkontribusi membangun perekonomian bangsa menjadi lebih baik, maka mereka harus memiliki pekerjaan dan juga kemampuan untuk berwirausaha.
Oleh karenanya pesantren juga harus mendapatkan program pelatihan kerja.
Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Soetrisno Bachir menilai adanya program pelatihan kerja di pondok pesantren sangat penting untuk meningkatkan pembangunan perekonomian bangsa.
Santri yang memiliki pekerjaan dan bisa berwirausaha bisa memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap peningkatan perekonomian bangsa.
Untuk menunjang terlaksananya tujuan tersebut, tutur Soetrisno, KEIN menargetkan seribu pesantren akan mendapatkan prgram pelatihan kerja tahun 2019 ini. Nantinya di pesantren akan dibentuk Balai Latihan Kerja (BLK) yang memberikan pelatihan kerja dan kemampuan wirausaha kepada para santri.
“Kita sudah programkan untuk tahun ini akan ada seribu BLK yang dibentuk di pesantren dan dengan demikian ada seribu pesantren yang akan mendapatkan program pelatihan kerja dan wirausaha,” ujar Soetrisno saat melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Zawiyah Tarekat Tijaniyah di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Sabtu (4/5/2019).
Dikatakannya, seribu pesantren itu tersebar di berbagai daerah di Indonesia termasuk di antaranya yang ada di Kabupaten Garut.
Adanya program ini menurutnya sangat penting dan epektif untuk memotivasi pengasuh pesantren agar mau membangun perekonomian di lingkungan pesantren.
Soetrisno menyampaikan, agar Indonesia bisa lebih maju maka harus ada peningkatan produktivitas sumber daya manusia (SDM).
Santri merupakan salah satu bagian masyarakat Indonesia yang mempunyai peranan penting untuk memajukan bangsa sehingga SDM mereka pun harus ditingkatkan.
Program pelatihan kerja dan wirausaha untuk pesantren ini sendiri diakuinya sudah menjadi program Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2019.
Bahkan pemerintah pusat telah berkomitmen untuk melanjutkan program ini di tahun-tahun berikutnya.
“Untuk tahun 2020, targetnya bahkan naik tiga kali lipat dimana pemerintah menargetkan sampai tiga ribu pesantren yang mendapatkan program yang menurut saya sangat baik ini,” katanya.
Bahkan tambah Soetrisno, Presiden Jokowi meminta agar tahun 2020 jumlah pesantren yang mendapatkan program pelatihan kerja dan wirausaha ini lebih banyak lagi yakni mencapai dua kali lipat dari yang sudah kami targetkan. Tujuan Jokwi tak lain agar pertumbuhan perekonomian bangsa lebih cepat.
Menurut Soetrisno, keinginan yang disampaikan Jokowi agar jumlah pesantren yang mendapat program platihan kerja dan wirausaha lebih besar lagi tentu sangatlah beralasan.
Jokowi menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berjalan lebih cepat di sisi lain jumlah pesantren yang ada di Indonesia saat ini begitu banyak yakni mencapai seratus ribu lebih.
“Jika program ini sudah terlaksana, para santri bukan hanya akan mempunyai pekerjaan tapi mereka juga bisa merekrut tenaga kerja. Dengan demikian secara otomatis penyerapan tenaga kerja juga akan tinggi sehingga bisa mengurangi angka pengangguran,” ucap Soetrisno.
Soterisno menyampaikan, konsep BLK harus menjadi cara untuk menciptakan lapangan kerja dan bisa menyerap tenaga kerja dari kalangan masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren.
Diharapkannya semua pihak dapat berjalan sinergis untuk membangun perekonomian bangsa Indonesia yang salah satunya digerakan dari pondok pesantren.
Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Zawiyah Tarekat Tijaniyah, Garut, Dr KH Ikyan Badruzzaman mengungkapkan konsep pembangunan perekonomian di pesantren akan berhasil karena pesantren memiliki disiplin menagemen dan sikap teguh dalam pendirian.
Pemberian materi yang berkaiatan dengan ekonomi sendiri diakuinya selama ini sudah dijalankan di pesantrewn tersebut.
“Dalam setiap kegiatan keagamaan ataupun ceramah, kami selalu memasukan materi terkait perekonomian. Kami juga selalu mendorong jamaah untuk berwirausaha. Kamipun mencoba mengubah cara berpikir jemaah termasuk santeri agar memiliki motivasi dalam hal pengembangan ekonomi,” katanya.
Selain bersilaturahmi dengan para tokoh agama dan santri di wilayah Kecamatan Samarang, dalam kesempatan itu Soetrisno juga mengikuti acara dialog yang bertemakan “Strategi Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Pesantren”. (Aep Hendy S)***