
TAWANG, (KAPOL).- Ketua DPD PKS Kota Tasikmalaya, Agus Setiawan mengatakan integritas Dede Sudrajat-dr. Asep Hidayat dalam hal kejujuran, kebersihan dan kesalehan tak diragukan. Sehingga sangat layak memimpin Kota Tasikmalaya karena pembangunan akan berkah kalau pemimpinnya jujur, bersih dan amanah.
“Kenapa pertimbangan awal ke integritas, karena kunci utama memilih pemimpin dari sisi personalnya dulu. Apakah dia jujur, bersih dan amanah atau tidak. PKS menilai integritas tersebut ada di Dede-Asep,” kata Agus, Selasa (15/11/2016).
Menurut Agus, soal mampu tidak mampu semua calon pasti mampu. Hanya soal integritas tidak sama. Dan kunci utama seorang pemimpin memang di integritasnya agar program pemerintah terlaksana secara cepat, dan APBD tersalurkan dengan baik secara adil dan merata.
“Artinya program yang hebat sekalipun kalau integritas pemimpinnya tidak bagus, tidak akan bisa menjangkau kesejahteraan masyarakat sesungguhnya,” ujar Agus.
Selain integritas, sisi kapasitas juga diperhatikan. Agus mengetahui betul banyak ide dan gagasan Dede Sudrajat maupun dr. Asep Hidayat yang belum tersalurkan karena persoalan wewenang. Maka, kalau Dede Sudrajat menjadi Wali Kota, ia yakin kapasitas Dede akan terlihat karena teraplikasikan.
“Kalau sekarang wajar. Karena Dede wakil. Wewenangnya berbeda dengan Wali Kota. Jadi bukan soal kemampuan tapi karena wewenang Dede yang terbatas sebagai wakil,” tuturnya.
Meski demikian, Agus mengakui kalau komunikasi verbal Dede Sudrajat kurang bagus. Akan tetapi sangat bisa diperbaiki melalui kerja tim.
“Nanti tim yang melengkapi karena kami sudah sepakat pengawalan kepada Dede-Asep bukan hanya dalam pemenangan saja atau cukup mengantar ke pemerintahan, tetapi sampai selesai lima tahun di pemerintahan. Intinya pengawalan pemenangan juga kemenangan. Ketika sudah di Bale Kota tetap dikawal,” katanya.
Agus pun berkaca dari Pilkada sebelumnya kenapa parpol pengusung yang mengantar Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya selalu pecah ketika Pilkada berikutnya, karena belum adanya kesepakatan pengawalan kemenangan. Dan kesepakatan itu ada di personal calon, sehingga kalau calonnya jujur, bersih dan amanah, tidak ada lagi parpol pengusung yang merasa ditinggalkan atau meninggalkan. (Jani Noor)