Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kian Terpacu Lewat PLN Mengajar

EDUKASI22 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).-

Model pembelajaran yang aktif dan menyenangkan ternyata tidak hanya efektif memudahkan siswa menyerap ilmu. Namun, bisa juga mengasah salah satu aspek penting capaian peserta didik, yakni kemampuan berpikir kritis–yang hingga saat ini masih menjadi PR besar dunia pendidikan.

Hal tersebutlah yang tampak dari program PLN Mengajar dengan tema ‘Menyemai Inspirasi, Membangun Karakter Pemuda Pemudi Negeri’ di SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya.

Para peserta yang berjumlah lebih dari 300 siswa pun tak hentinya menghujani Direktur Perencanaan Korporat PT PLN Nicke Widyawati yang hari itu menjadi guru-nya, dengan berbagai pertanyaan dan pendapat. Tak heran, porsi interaktif menjadi dominan mewarnai kegiatan pagi itu.

Menurut wanita asli Tasikmalaya yang menjadi direktur perempuan satu-satunya di PLN tersebut, salah satu kelemahan mayoritas masyarakat Indonesia yakni masih kesulitan untuk bertanya pun demikian mengemukakan pendapatnya. “Padahal untuk membangun dan membawa negeri ini ke arah yang lebih baik lagi, kita wajib memiliki kemampuan questions and critical thinking. Yang akhirnya dapat membantu kita juga meningkatkan rasa sensitivitas tentang Indonesia,” ujar alumni SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya, dijumpai seusai peresmian ‘PLN Reading Center’ , Senin (29/8/2016) kemarin.

Kepala SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya Aam Abdullah mengungkapkan jika saat ini pihaknya terus berupaya memperkuat daya pikir kritis siswanya yang telah terbangun cukup baik. Salah satunya dengan membiasakan siswa menyantap buku bacaan setiap hari sebelum KBM yang menjadi bagian dari Gerakan Literasi Sekolah. “Itu akan membantu dan jadi modal mereka untuk bisa tepat mengeluarkan argumennya, PLN Mengajar hari ini juga salah satu ruang lain dimana mereka mengasah kemampuannya sekaligus menimba ilmu baru,” tutur dia.

Selain memberikan wawasan baru tentang ketenagalistrikan, para siswa dan guru juga diajak brainstorming terkait manfaat penyediaan listrik 35 gigawatt. Siswa kelas XII pun ikut berinisiatif mengemukakan gagasannya demi menghemat listrik.

Nicke mengaku bangga dan senang melihat luarbiasanya antusias dan semangat siswa SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya mengikuti agenda yang digelar dalam rangka meningkatkan sistem pendidikan.

Menjadi penting, kata dia, untuk memotivasi agar generasi muda bergegas menyiapkan diri mengingat tantangan ke depan yang harus dihadapi tentu akan lebih sulit.

“Tapi itu bukan alasan jadi pesimis, kita harus tetap optimistis, sebab peluangnya juga sangat besar. Harapan ini yang coba dibangunkan, supaya anak-anak tidak ada yang takut bermimpi, dan memberikan pemahaman kepada mereka pada akhirnya semua profesi itu baik sepanjang kita bersungguh-sungguh melakoninya dan memberikan yang terbaik,” paparnya.

Demi meningkatkan pendidikan tanah air. PLN terus berusaha memberikan kontribusinya dengan hadirnya PLN University dan STT PLN untuk menciptakan tenaga SDM kompeten, selain dengan bantuan sosial lainnya.

Salah satu murid, sekaligus Ketua OSIS, Zakky Musthofa Zuhad menyarankan selanjutnya perusahaan pelat merah tersebut dapat menggelar kompetisi karya ilmiah. “Kami sangat ingin juga terlibat dalam pembangunan, dan mungkin itu salah satu media yang kiranya bisa diwadahi. Karena setelah mendengar pemaparan dan dialog hari ini kami merasa sangat terinspirasi untuk bisa melakukan hal yang sama seperti Beliau,” katanya. (Astri Puspitasari)***