GARUT, (KAPOL).- Beberapa pekan terakhir, warga Garut dikejutkan dengan kenaikan harga sejumlah bahan pangan terutama daging ayam dan beras.
Hal ini tak terlepas dari perhatian Polres Garut yang saat ini sedang melakukan peneyelidikan terkait terjadinya kenaikan harga tersebut.
“Informasi maraknya kenaikan harga pangan seperti ayam dan beras tak lepas dari perhatian kami,” ujar Kapolres Garut, Ajun Komisaris Besar Budi Satria Wiguna, Senin (22/1/2018).
Menurut Budi, jajaran Polres Garut sebagai bagian dari sistem kewilayahan di Kabupaten Garut tentu tak tinggal diam dengan kejadian tersebut.
Saat ini, Polres pun sedang fokus melakukan pengecekan ke pasar-pasar serta tepat lainnya yang ada kaitannya dengan kenaikan harga daging ayam dan beras.
Budi menegaskan, jika perubahan harga yang terjadi dinilai signifikan, maka hal ini akan dilaporkan ke Satgas Pangan agar ditindaklanjuti secara hukum.
Hal ini dikarenakan apabila ada kaitannya dengan segala sesuatu yang dianggap berkompeten, maka Satgas Pangan pun akan turun langsung ke lapangan.
Kapolres menjelaskan, sesuai perintah Kapolri, di jajaran Polda Jabar pun sat ini telah terbentuk Satgas Pangan yang dipimpin Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda.
Mereka akan bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, Dinas Dalam Negeri, dan KPPU.
Selain itu, tambahnya, tiap-tiap kepala daerah juga diwajibkan untuk membantu Satgas Pangan guna menjaga stabilitas harga sembako dan pangan.
Hal itu agar tidak ada kenaikan harga pangan dan sembako di daerah.
“Demikian pula halnya dengan kasus kenaikan harga sejumlah bahan pangan yang sebenarnya bukan hanya terjadi di wilayah Kabupaten Garut tapi juga di daerah lainnya. Dalam hal ini Satgas pangan pun berkompeten untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian,” katanya.
Budi mengatakan, jika hasil peninjauan lapangan terbukti ada penyimpangan yang menyalahi aturan, maka akan ditindaklanjuti secara hukum yang berlaku.
Tim juga akan mengevaluasi sejauh mana kaitan kenaikan harga yang terjadi dengan pelanggaran tersebut, apakah memang ada unsur kesengajaan atau ada unsur-unsur lain.
“Kita juga sedang mempelajari apakah kenaikan harga yang terjadi selama ini ada kaitannya dengan pelanggaran yang dilakukan oknum tertentu atau tidak? Yang jelas satuan wilayah, khususnya jajaran Polres setiap hari turun ke lapangan untuk melakukan cek dan ricek,” ucap Budi.
Budi berharap, kenaikan pangan yang terjadi selama ini jangan sampai menimbulkan dampak sosial yang meluas ke mana-mana.
Oleh karenanya, sebelum terjadi kenaikan harga yang lebih parah lagi, hal ini harus secepatnya diantisipasi, di antaranya dengan melakukan pengecekan penyebabnya.
“Intinya mudah-mudahan suplay aman. Masalahnya rantai, spekulan, kartel penimbun kita tangani bersama dan untuk ini perlu kekompakan sinergi karena ini bukan hanya tanggung jawab Polri tapi juga unsur terkait lain di daerah,” kata Budi. (Aep Hendy S)***