TASIKMALAYA, (KAPOL).- Basket Tasikmalaya Saturday Sunday Basketball (Sasuba) merupakan komunitas pecinta olahraga yang dirintis sejak tahun 2010 lalu. Komunitas basket di Tasikmalaya tegolong masih cukup sedikit bahkan tidak ada, berbeda halnya dengan club-club yang sangat menjamur.
Pada awal dirintisnya komunitas ini hanya memiliki anggota aktif berjumlah 5 orang saja, berbeda dengan member di dunia maya mencapai raturasan orang yang bergabung diseluruh pelosok.
Yuyun Wayurianto, member Sasuba Tasikmalaya dan salah satu perintis mengatakan, penamaan Sasuba sendiri diambil saat mereka sering berkumpul bersama dan jika diplesetkan menjadi Sabtu subuh. Meskipun terkadang tidak waktu itu mereka berkumpul, sehingga terbentuklah nama Sasuba.
“Nama ini kita ambil saat kita kumpul bareng kalau diplesetkan Sabtu subuh, meskipun kita sadari tidak hanya waktu subuh saja kita kumpul. Namun nama itu sangat terdengar unik dan mudah diucapkan,” ujarnya.
Setiap komunitas pasti mempunyai agenda rutin untuk mempererat diantara anggotanya, sama halnya dengan Sasuba mereka melaksanakan latihan rutin pada hari Kamis, Sabtu, dan Minggu. Kata Yuyun, selain mempererat silaturahmi juga untuk menyehatkan badan dengan berolahraga bersama.
“Kamis di lapangan indoor, Sabtu dan Minggu kita latihan di Lapangan Dadaha. Bukan untuk silaturahmi saja tetapi kita mengolah tubuh kita agar lebih sehat, melalui latihan bersama yang menyenangkan,” ujar Yuyun.
Meskipun komunitas ini baru dirintis beberapa tahun, mereka sudah mengadakan pertandingan persahabatan dengan komunitas basket Bandung Sunday Morning (Sumo), 30 0ktober 2016 lalu.
“Kita mengadakan eksebisi persahabatan bersama Komunitas dari Bandung dan berlangsung sangat meriah serta antusias dari masing-masing tim sehingga pertandingan itu sangat menyenangkan,” ujarnya.
Katanya pertandingan tersebut memang telah direncanakan sejak lama, hal uniknya dalam perencanaan itu. Mereka belum pernah bertatap muka langsung, bahkan melihat keahlian tim Bandung saat pertandingan. Perkenalan dan menjalin persahabatan merekapun dimulai melalui media sosial saja, karena sudah dirasa satu jalur tanpa pikir panjang langsung mengadakan pertandingan tersebut.
“Kenal dengan mereka pun hanya dari media sosial saja kita pun belum pernah bertemu hanya berbincang kecil, namun karena kita ingin lebih dekat tanpa pikir panjang dan kita sebelumnya sudah merencanakan ini dari jauh hari. Kita langsung adakan pertandingan ini,” kata Yuyun.
Perdi Setiandi yang juga member Sasuba menjelaskan, saat pertandingan persahabatan tersebut sebagai tuan rumah. Ia mengakui kehebatan tim Bandung yang bermain sangat sportif, namun pertandingan itu tidaklah begitu penting asalkan bisa menjalin kekeluargaan. Serta memberikan kesenangan disetiap pertandingan skor bukan lagi yang berarti bagi masing-masing tim.
“Kami sangat mengakui saat pertandingan mereka sangat luar biasa dan mereka pun bermain sangat sportif, namun skor dan pertandingan bukanlah hal terpenting. Bagi kami kesenangan dan menjalin silaturahmi itulah yang kami pentingkan,” ujar Perdi.
Eksebisi persahabatan ini pun dimanfaatkan sebagai moment club lain untuk berpartisipasi sebagai latihan dari Tim Tasikmalaya yaitu dua tim laki-laki serta satu tim perempuan dari club lain yaitu Honxien dan merupakan club basket perempuan dari SMA N 4 Tasikmalaya dan SMA N 1 Tasikmalaya.
“Ini juga ajang latihan bagi club lain dan kita senang adanya partisipasi dari yang lainnya, apalagi ini dari Tasikmalaya,” ujar Perdi.
Ada hal lain yang sangat unik dari Komunitas Basket ini yaitu setiap anggota akan dihukum jika mengeluarkan kata-kata kotor saat pertandingan, hukuman tersebut berupa tambahan push up atau yang lainnya. Hal ini dilakukan agar semua anggota tidak hanya sehat fisik, juga sehat dalam perkataan.
“Kita sengaja membuat peraturan ini agar setiap anggota membiasakan untuk tidak berkata kotor dimanapun mereka berada, sehingga tidak cuma fisiknya yang sehat tetapi perkataannya juga baik,” kata Yuyun.
Komunitas ini pun membolehkan siapapun yang ingin bergabung tanpa mengenal status, derajat, maupun dari mana mereka berasal. Asalkan ada keinginan untuk berlatih, bahkan untuk orang yang belum pernah sekalipun bermain basket dapat gabung.
“Siapa juga boleh gabung di komunitas kami sekali pun mereka belum pernah bermain basket, karena kita terbuka yang penting mau mengikuti peraturan kita. Selama positif, ayo gabung saja,” kata Yuyun.
Dengan anggota dari berbagai kalangan, tidak jarang mereka mendapat nasehat dan arahan dari salah satu anggota TNI, atau aparatur negara lainnya. Kemudian mendapatkan ilmu kesehatan dan berbagai pengetahuan dapat gali dari setiap orang, sehingga member pun mendapat pengetahuan lain yang didapat dari saling berbagi bersama.
“Karena anggota kita dari berbagai kalangan jadi kita dapat pengetahuan baru tanpa disadari, dari saling bercerita bersama,” kata Yuyun.
Bukan hanya di Tasikmalaya ternyata nama Sasuba dikenal di beberapa kalangan seperti diantaranya, pemain CLS Knights Surabaya juara Indonesian Basketball League (IBL) 2016, dan salah satu pemain Persib yaitu Tantan. (Erni Nur’aeni)***