Kerugian Banjir Bandang Malangbong Capai 4,4 M

PERISTIWA31 views

GARUT, (KAPOL).- Bencana banjir bandang yang terjadi di wilayah Kecamatan Malangbong, Rabu (22/11/2017) kemarin telah mengakibatkan 149 rumah penduduk mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan, sedang dan berat. Selain itu, banyak pula fasilitas umum yang rusak akibat terjangan air bercampur lumpur dan batu serta material lainnya.

Camat Malangbong, Teten Sundara, menyebutkan fasilitas umum yang rusak terdiri dari 8 buah mesjid, 2 sekolah (6 ruang kelas), 7 buah jembatan, 4 irigasi, dan 2 titik jalan. Sedangkan yang terancam ada 464 KK yang terdiri dari 1.600 Jiwa.

“Dampaknya cukup besar karena banyaknya rumah warga dan fasilitas umum yang rusak. Selain itu, ada 464 KK yang terdiri dari 1.600 jiwa yang terancam,” ujar Teten, Kamis (23/11/2017).

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan, kata Teten, kerugian materi yang ditimbulkan akibat kejadian banjir bandang tersebut diperkirakan mencapai Rp 4.476.000.000.

Disebutkan Teten, saat ini pihaknya sangat membutuhkan bantuan berupa makanan, pakaian, selimut, obat-obatan dan peralatan masak untuk para korban.

Sebagain besar barang-barang mereka rusak bahkan hilang akibat terbawa hanyut arus saat banjir terjadi.

Hujan lebat dengan durasi lama di Wilayah Kecamatan Malangbong dan sekitarnya pada Rabu (22/11/2017), tutur Teten, terjadi mulai pukul 14.30 WIB sampai dengan 18.00 WIB.

Tanda-tanda bencana mulai terlihat pukul 16.00 WIB, saat air mulai datang ke lokasi kejadian tepatnya di Kampung Cipeuyeum dan Kampung Cijanur Desa Sukamanah.

Awalnya air datang dari dua sungai yaitu Sungai Citatapa dan Sungai Cideres, kemudian menabrak rumah H. Ujang hingga tembok miliknya jebol dan menghanyutkan seluruh isi rumah termasuk satu buah kendaraan roda dua.

Tidak sampai di situ, air kemudia menuju Kampung Cijanur. Karena terjadi penyempitan di jembatan, air yang datang berputar dan naik ke perkampungan hingga mencapai ketinggian 1,5 – 2 meter.

“Disamping merendam perkampungan, terjangan air juga mengalir ke bawah dan mengakibatkan banyak tembok dibantaran sungai yang terkikis hingga mengakibatkan longsor dan menghanyutkan benda-benda yang dilaluinya,” katanya.

Teten juga menerangkan, kejadian air bandang tidak hanya di Sugai Cideres akan tetapi juga di Sungai Cikurutug Desa Malangbong. hal ini berdampak pada rusaknya jembatan di daerah Tanjaknangsi Desa Malangbong.

Sedangkan di daerah Kampung Ciwahang Desa Sukamanah terjadi hal yang sama yang diduga berasal dari daerah pegunungan.

Arus air yang deras melewati jalan dan selokan hingga kemudian menerjang perkampungan.
Keajadian hujan lebat, tambahnya, tidak hanya mengakibatkan banjir bandang tetapi juga telah mengakibatkan longsor di beberapa desa di antaranya Desa Girimakmur, Campaka, Mekarmulya, Cihaurkuning, Cikarag, Barudua, Cinagara dan Sekarwangi.

Diakui Teten, kemungkinan adanya perubahan data jumlah kerugian dan jumlah rumah yang rusak masih akan mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan proses pendataan masih terus berlangsung sampai hari ini.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyatakan Pemerintah Kabupaten Garut melalui BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, termasuk pihak Kecamatan Malangbong beserta Polsek dan Koramil, langsung turun tangan untuk melakukan penanganan.

Pada hari kedua, seluruh petugas diturunkan untuk membantu warga membersihkan rumah dan fasilitas umum lainnya dari lumpur.

“Hari kedua ini kami menurunkan BPBD, Damkar, aparatur kecamatan, Dishub, jajaran kepolisian dan berbagai elemen masyarakat serta organisasi kepemudaan untuk melakukan pembersihan rumah-rumah yang terkena banjir terutama di wilayah Desa Sukamanah yaitu Kampung Cijanur, Cipeuyeum dan Ciwahang,” ucap kata Helmi saat melakukan peninjaun ke lokasi banjir bandang.

Selain itu pembersihan juga dilakukan terhadap fasiliats umum seperti jalan-jalan desa yang terkena longsor dengan menggunakan alat seadanya dan khusus di Barudua menggunakan alat berat agar transportasi lancar kembali.

Di lokasi banjir, Helmi yang didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Garut mendatangi satu per satu rumah warga yang terdampak banjir. Tak hanya itu, Helmi juga menyempatkan memberikan bantuan kepada para korban banjir berupa famili kit.

Menurut Helmi, banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Malangbong yaitu Desa Haurkuning, Cipeundeuy dan Cikarag, bisa saja disebabkan oleh rendahnya tanah tempat berdirinya rumah warga.

Hal ini diperparah dengan masih dangkalnya sungai serta curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan aliran air sungai atau selokan meluap mengakibatkan rumah warga tergenang.

Dalam kesempatan tersebut, Helmi menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Upaya pencegahan juga bisa dilakukan melalui pendalaman dasar sungai yang saat ini telah mengalami pendangkalan.(Aep Hendy S)***