CIHIDEUNG, (KAPOL).- Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tasikmalaya mengatakan dideklarasikannya 16 etnis di Kota Tasikmalaya dalam suatu Deklarasi Kebangsaan untuk menyesuaikan situasi terkini Indonesia yang rawan disintegrasi.
Sehingga dengan adanya deklarasi bahwa keberagaman bukan menjadi alasan perpecahan tetapi justru jadi perekat persatuan.
“Maka kami di Kota Tasikmalaya memulainya, karena memang deklarasi ini baru pertama kali,” kata Deni selepas deklrasi, Senin (15/5/2017).
Menurut mantan Kasatpol PP ini, kerukunan etnis di Kota Tasikmalaya sangat baik. Tak pernah ada konflik karena semua etnis terus menjaga dan bersama dalam Forum Pembauran Kebangsaan.
“Agar kerukunan ini semakin terjaga maka kami pun pemerintah teruz proaktif mengadakan silaturahmi-silaturahmi bersama,” ujarnya.
Deni pun mengungkapkan setelah etnis akan dilakukan pula deklarasi serupa antar agama di Kota Tasikmalaya. Lewat Forum Kesatuan Umat Beragama (FKUB) dilakukan deklarasi kebangsaan juga.
Disinggung soal etnis terbanyak di Kota Tasikmalaya, Deni mengatakan etnis Sunda tentu terbanyak karena Tasik adalah Jawa Barat. Kemudia etnis Jawa, Tionghoa, Minang dan Batak dan seterusnya.
“Mereka semua berkontribusi besar pada Tasik. Terutama menyangkut ekonomi karena mereka disini membuka usaha,” ucapnya. (Jani Noor)***