SUMEDANG, (KAPOL).- Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kab. Sumedang, Dadang Priatna mengaku prihatin menilai perselisihan antara pengurus Forum Komunimasi Wartawan Sumedang (Forkowas) dengan jajaran Panwascam Jatinangor.
Ia mengaku sebelumnya sudah komunikasi dengan Dedeng yang juga anggota Panwascam jatinangor yang terkait dengan masalah itu.
“Saya menilai insiden tersebut terjadi akibat minimnya komunikasi yang juga kesalah pahaman saja,” katanya ketika dihubungi melalui telepon genggam, Rabu (22/11/2017) petang.
Agar mengurai persoalan, Ia mengajak kedua belah pihak untuk duduk bersama dan meluruskan persoalan itu.
Jika memang anggota Panwascam sebelumnya tak meminta izin ke Forkowas, ketika berencana memindahkan aset itu, Ia menyarankan agar Panwascam Jatinangor meminta maaf.
“Permintaan maaf itu dilakukan secara khusus kepada teman-teman media di Forkowas,” tuturnya.
Ia berharap terjalin sinergitas antara Panwaslu dengan teman media, sejak tahapan pengawasan dan penyelenggaraan Pilkada di Sumedang.
Ditempat terpisah, Ketua Forkowas Azis Abdullah mengaku sudah ada utusan anggota Panwascam Jatinangor yang datang menemuinya pasca kejadian itu.
“Saya hargai itikad baik itu, tapi jika urusan penyelesaiannya bagaimana seperti apa?, kita masih melakukan komunikasi dengan jajaran,” ujarnya.
Menurutnya, yang dipersoalkan itu hanya satu poin, lemahnya penerapan etika dalam menyelesaikan persoalan yang dianggapnya memakai cara “teu nyunda”.
“Kedah namah nyarios atanapi nelepon heula, ulah maen ungkat angkut barang batur, da moal nyeepkeun pulsa,” katanya.
Sebenarnya, kata dia, tak ada masalah yang tak akan selesai, jika ada komunikasi yang baik di kedua belah pihak, serta polanya mengedepankan silaturahmi.
(Nanang Sutisna)***