Khansa Salsabila ditemui di kediamannya, sebelum mengikuti Grand Final La Academia 2.Siswa Kelas 5 SDN Sirnagalih Kota Tasikmalaya berhasil menjadi perwakilan tingkat Jawa Barat dalam ajang La Academia Junior 2 Indonesia. Menjadi satu-satunya wakil asal Tasikmalaya dan Ciamis, tentu menjadi kebanggaan tersendiri, apalagi jika dihitung dari awal dia telah menyisihkan lebih dari 30.000 anak se-Indonesia lainnya.
Dialah Khansa Salsabila, biasa gadis berponi itu disapa, Anca yang berhasil menjadi juara 2 ajang pencarian bakat menyanyi di tingkat anak-anak yang digelar stasiun SCTV. Dia mengatakan jika menyanyi telah menjadi hobinya sejak kecil. Dia mengaku tak memiliki kesukaan lain, sebesar rasa cintanya pada bernyanyi. Baginya, menyanyi telah begitu menyatu dengan keseharian sekaligus cita-citanya.
Melalui ikuti ajang tersebut, salah satu mewujudkan impiannya menjadi seorang penyanyi. “Nggak pernah disuruh, karena aku mau aja. Habis memang pengen bisa jadi penyanyi kaya Siti Nurhalizah,” ucap Khansa yang dijumpai di kediaman di Bumi Indah Pasundan, seusai menggelar pengajian bersama tetangganya, belum lama ini.
Bungsu dari tiga bersaudara pasangan Eli Emilia dan Deni Ramdani ini mengaku tidak pernah mengikuti kursus vokal secara khusus. Namun, dia mengatakan jika jiwa seninya pun berasal dari keluarganya, terlebih sang mama yang senang sekali menyanyi.
“Jadi, aku kemarin ikut audisi gak ada persiapan khusus, ya coba aja siapa tau ada kesempatan meraih cita-cita,” ujarnya yang dulu ketika audisi menyanyikan lagu Nirmala ini.
Sebelumnya, Anca pernah mengikuti kompetisi bernyanyi juga, sayangnya hanya berhasil lolos sampai 50 besar. Dari pengalaman itu, dia mengaku lebih semangat mengikuti ajang kali ini.
“Apalagi, teman-teman, saudara, sekolah, tetangga, semuanya dukung. Jadi lebih kasih motivasi aja buat aku untuk bisa banggakan mereka,” kata gadis kelahiran 12 Juni 2005 ini.
Membagi waktu sekolah dan ikuti ajang ini, bukan hal mudah. Tapi, Anca berusaha semaksimal mungkin untuk tidak meninggalkan salah satu dan memberikan semaksimal dia bisa. “Untungnya di awal, paling hanya Jumat Sabtu izin. Kalau kemarin pas 8 besar sempat izin dua minggu karena dikarantina, supaya gak ketinggalan aku selalu bawa dan sempatin baca-baca,” ungkapnya.
Khansa di dua tahun berturut-turut ini juga berhasil memperoleh juara 1 solo FLS2N UPTD DikbudCam Rancah. Karena, sebelumnya gadis mungil ini bersekolah di SD N Rancah Kab. Ciamis. Sebelum tampil Grand Final, Anca berusaha menghimpun dukungan untuk dirinya. Dia juga mengaku sering menonton siaran ulang di TV. “Suka sampai nangis sendiri, kalau perjuangan dulu dari audisi,” kata gadis yang ingin melanjutkan sekolah di SMP Negeri 5 Kota Tasikmalaya ini.
Kepala SD Negeri Sirnagalih Euis Yeti, mengatakan bangga atas pencapaian yang ditorehkan siswa kelas 5-nya tersebut.”Di sekolah terpencil tapi ternyata ada seorang bintang, kami sangat tidak menyangka,” ujarnya ditemui di sekolah.
Meski baru beberapa bulan sekolah di sana, namun menurut Euis, gadis cilik tersebut merupakan sosok yang kalem dan ramah. Terlebih di tengah kesibukan mengikuti ajang bergengsi tersebut, dari segi prestasi, tak ada tanda mengalami penurunan.
“Kami juga sampai tanya, ini Khansa gimana belajarnya, kata dia ya nyela-nyela waktu latihan pasti sambil baca-baca dan kerjakan tugas. Makanya, kami jelas mendukung karena tidak hanya untuk sekolah prestasinya, tapi juga Kota Tasik dan Jawa Barat,” tuturnya. (Astri Puspitasari)***
Komentar