DADAHA, (KAPOL).-
Polemik aset antara Pemerintah Kab. Tasikmalaya dan Pemerintah Kota Tasikmalaya sudah selesai. Beberapa aset yang ada di sekitar kawasan olah raga Dadaha jadi milik Kab. Tasikmalaya. Salah satunya adalah kolam renang Dadaha. Sayangnya kolam renang itu kini kondisinya memprihatinkan. Kolam renang dengan ukuran standart olimpiade ini bahkan tidak memiliki fasilitas kamar mandi yang layak. Selain tidak terawat dengan baik, bangunan disampingnya juga roboh.
Penanggungjawab Kolam Renang Dadaha, Ahmad Yudiana menuturkan setiap tahunnya PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang dihasilkan mencapai 22 juta rupiah.
“Katanya sudah dianggarkan untuk penataan. Tapi sampai hari ini belum jelas kelanjutannya seperti apa,” kata Yudi, Rabu (10/02/2016) siang.
Sebagai penanggungjawab dan pengelola, kata Yudi, ia kerap malu kepada pengunjung yang datang setiap harinya. Pasalnya kebanyakan pengunjung mengeluh terkait fasilitas di kolam renang tersebut.
“Suka banyak yang protes karena minimnya fasilitas. Terutama kamar mandi,” kata Yudi.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Kab. Tasikmalaya, Nana Magadir, menyayangkan aset kolam renang Dadaha milik Pemkab. Tasikmalaya yang dibiarkan dalam keadaan tidak terawat. Seharusnya, kata Nana, pemerintah memiliki inisiatif dan langkah nyata untuk membenahi kolam renang Dadaha.
“Saya pikir jika dibenahi dengan baik, ini bisa jadi sumber pendapatan yang mumpuni bagi pemerintah. Dalam keadaan seperti ini saja masih menghasilkan PAD 20 juta lebih. Apalagi kalau diperbaiki,” kata Nana. (Imam Mudofar)
Komentar