GARUT, (KAPOL).- Bulan Desember ini dipastikan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Garut untuk bertarung di Pilkada Juni 2018 mendatang akan ditetapkan oleh masing-masing Partai Politik sebagai pengusung.
Sementara suhu politik di Garut sendiri menjelang Pilkada sudah mulai memanas. Namun begitu, Ketua LSM Lembaga Kajian Tim Komite Nasional (LKTKN) DPC Garut, Andri Ramdhani menilai, konstalasi politik Pilkada Garut masih abu abu, karena belum ada satu pun Partai Politik yang final menentukan bakal calon, baik untuk Bupati maupun wakil Bupati.
Ia menyebutkan, sekalipun Bupati patahana sudah dapat rekom dari partai Nasional Demokrat (Nasdem), akan tetapi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) nya sampai sekarang belum keluar rekomendasi ke salah satu calon.
Calon lain juga sama baru sebatas komunikasi politik dan belum ada yang deal.
“Memang benar suhu politik di Garut sudah memanas. Tetapi konstalasi politik garut masih abu abu, dan belum terang benderang. Berbagai klaiminisasi dan intrik masih dilakukan oleh semua bakal calon bupati maupun wakil bupati. Strategi pun masih disusun oleh masing-masing kubu,” kata Andri usai mengikuti acara dialog kebangsaan di Gedung Pendopo Garut, Rabu (6/12/2017).
Ia memprediksi, akan ada keputusan yang mengejutkan terkait pengumuman bakal calon bupati wakil Bupati Garut oleh Partai Politik.
Karena perubahan politik menjelang Pilkada Garut ini waktunya sangat cepat.
“Salah satu contoh. Partai Nasdem tidak menyangka akan memberikan rekom ke Pak Rudy Gunawan. Karena sebelumnya ketua DPD Nasdem Garut mengusulkan Pak Raden Marlan. Begitu juga dengan PAN. Makanya perubahan politik di Garut masih sulit ditebak,” kata pemerhati politik itu.
Berdasarkan pantauan, sampai sekarang ini lebih dari 10 nama bakal calon bupati, dan wakil bupati yang sudah mulai ramai diperbincangkan oleh masyarakat.
Namun, selain di antara nama-nama tersebut sudah ada yang di coret juga masih ada yang bertahan. (Dindin Herdiana)***