TASIKMALAYA, (KAPOL).-
Tidak banyak koperasi mahasiswa (kopma) di lingkungan kampus yang hari ini bisa eksis dan mampu berkembang. Hal itu setidaknya memotivasi Kopma Unsil yang telah berdiri 33 tahun tersebut, untuk tetap mempertahankan laboratorium kewirausahaan bagi mahasiswanya.
Baru saja, mereka menggelar pendidikan menengah koperasi sebagai tindak lanjut dari pendidikan dasar koperasi yang beberapa waktu lalu dilakukan. Pasalnya, menurut Ketua Kopma Unsil Deden Permana, salah satu kendala pengembangan koperasi mahasiswa yang seringkali menghadang adalah kolaborasi dan regenerasi anggota.
“Khusus di Unsil ini minatnya semakin lama malah makin baik. Tinggal dari kita bagaimana penguatan kader koperasi tersebut saja, salah satunya kita latih dari pendidikan koperasi yang masih akan terus berlanjut,” kata dia.
Tak heran, hingga saat ini tercatat sebanyak 555 mahasiswa telah tergabung sebagai anggota lama Kopma Unsil.
Dicky Naufal Rizaldi, Manager Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDA) Kopma Unsil, menyebutkan untuk di angkatan 2016 saja, setidaknya ada 622 calon anggota KOPMA yang mendaftar. Namun hanya 576 calon anggota yang berhasil lolos di tahapan pertama pendidikan dasar.
Sementara di pendidikan lanjutan kali ini sendiri diikuti oleh 289 mahasiswa Unsil dan 3 mahasiswa delegasi Kopma Bumi Siliwangi UPI Bandung. “Kegiatan ini memang tahapan kedua untuk menjadi anggota Kopma Unsil, bisa dibilang selektif, karena yang kita cari adalah mereka yang betul-betul berjiwa koperasi dan wirausaha,” tegas Dicky.
Bertajuk “Teamwork Inspiring Leadership Growing Happy Together (TWILIGHT)”, kegiatan yang digelar di Pantai Karang Tawulan Kab. Tasikmalaya pun langsung dibuka oleh Wakil Rektor III Unsil Dr. Ade Komaludin.
“Kita ingin kekeluargaan calon anggota kopma baik sesama calon, ataupun dengan anggota kopma sebelumnya itu bisa lebih erat. Dengan hubungan emosional yang baik, juga pemahaman satu visi misi, kita optimis pengembangan kopma unsil ke depan bisa lebih baik,” ujarnya.
Para calon anggota Kopma Unsil inipun ditantang untuk menciptakan produk dari bahan bekas daur ulang, demi mengasah kreativitas dan naluri wirausaha. Selain ikut dijelaskan pada kesempatan tersebut, seputaran tentang Kopma, mulai dari hak dan kewajiban hingga program magang yang tersedia. “Di sini kita itu sama-sama belajar dan paling penting adalah kekeluargaannya,” sambung Dicky. Dalam kegiatan ini juga dipilih satu satu calon terbaik yang diutus sebagai Duta Kopma Unsil. (Astri Puspitasari)***