KPAID Akui Kekerasan Pada Anak Masih Tinggi

EDUKASI24 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).-Meminimalisir terjadinya kekerasan terhadap anak dan terpenuhinya hak-hak anak menjadi target yang diperjuangkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya.

Sejauh ini, kasus kekerasan terhadap anak khususnya di Kabupaten Tasikmalaya masih marak terjadi dan dialami oleh anak-anak. Kondisi ini harus segera ditanggulangi sehingga Kabupaten Tasikmalaya menjadi daerah ramah terhadap anak.

Hal itu diungkapkan Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto saat berkunjung ke Redaksi HU Kabar Priangan bersama anggota KPAID lainnya pada Kamis (4/5/2017).

“Di Kabupaten Tasikmalaya ini masalah penanganan sosial masih belum tuntas. Infrastruktur memang sudah bagus tapi itu belum bisa menjadi solusi dalam menyelesaikan persoalan kekerasan pada anak yang memang masih tinggi. Dan KPAID ini memiliki tanggungjawab untuk meminimalisir kekerasan terhadap anak,” katanya.

Ato datang bersilaturahmi ke redaksi HU Kabar Priangan tidak sendirian. Namun didampingi pengurus KPAID lainya seperti Usep Kusnadi, Fajar Gumilar, Euis Humaeroh dan Aris.

Juga membawa rombongan siswa yang tergabung dalam Forum Anak Daerah (FAD) yang dipimpin oleh Muhammad Alfin Arasyid sebagai ketua Forum dan Kamilatunnisa, ketua FAD priode sebelumnya.

Rombongan diterima secara khusus oleh Redaktur Halaman Pendidikan dan Keluarga HU Kabar Priangan, Dudu Risana di ruang Pertemuan Redaksi HU Kabar Priangan.

Ato mengakui langkah awal yang dilakukan KPAID Kabupaten Tasikmalaya melakukan silaturahmi dengan berbagai intansi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki potensi untuk menjalin kerjasama dalam meminimalisir kekerasan terhadap anak.

“Pagi hari kami bersilaturahmi dengan Polres Kabupaten Tasikmalaya. Siangnya dengan Polres Kota Tasikmalaya dan sore.ini dengan Kabar Priangan,” jelas Ato.

Sosialisi dianggap perlu dalam menyamakan satu komitmen antar lintas sektoral. Sehingga upaya besar dalam meminimalisir kekerasan terhadap anak bisa tercapai.

“Ini murni silaturahmi dan ingin lebih mempererat hubungan silaturahmi. Kami juga ingin dibantu oleh Kabar Priangan dari sisi pemberitaan, pencerahan melaui informasi yang mendidik dan juga pembinaan,” ucapannya lagi.

Kenapa mendahulukan bersilaturahmi dengan Kabar Priangan dibanding media lain, Ato mengakui dari sisis misi Kabar Priangan memiliki kesamaan dengan KPAID dalam bidang pendidikan. Karena rubrik yang disediakan Kabar Priangan di bidang pendidikan cukup beragam mengakomodir semua kalangan.

Di HU Kabar Priangan sendiri terdapat rubrik pendidikan, saba sakola khusus mengakomodasi siswa, saba kampus untuk para mahasiswa, saba pasantren untuk santeri dan juga keluarga yang memuat berita pendidikan atau berita yang memberikan pencerahan.

Ato menjelaskan langkah lain yang dilakukan adalah mememetakan persoalan yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya yang berpotensi pada kekerasan anak.

“Kita menghimpun data dari berbagai wilaya di Kabupaten Tasik, sejauh mana potensi kekerasan yang terjadi pada anak-anak. Dan sekarang sedang mendampingi kasus yang ada,” jelasnya.

Kata dia ada empat pilar hak anak yang harus terpenuhi yang antara lain, hak hidup, hak untuk berkembang, hak partisipasi dan hak dilindungi.

“Dan upaya lain adalah ihtiar yang kuat dengan niatan ibadah. InsyaAllah kita bisa meminimalisir kekerasan terhadap anak,” jelasnya.

Redaktur HU Kabar Priangan, Dudu Risana mengatakan, Kabar Priangan siap membantu mensosialisasikan program KPAID dalam menanggulangi tingkat kekerasan terhadap anak.

Sejauh ini Kabar Priangan sudah bergerak memberikan pencerahan kepada masyarakat melalui pemberitaan yang disajikan, baik melalui rubrik, pendidikan, saba sakola, saba kampus saba pasantren dan juga rubrik keluarga.

“Kami sudah memberikan banyak ruang yan bisa dimanfaatkan melalui rubrik yang disediakan. Silahkan manfaatkan potensi ini untuk memberikan kebaikan pada mayarakat secara luas,” jelasnya. (Abdul Latif)***