SUMEDANG, (KAPOL).- Beras sejahtera atau rastra (istilah baru untuk raskin) yang disalurkan Bulog ke masyarakat di pedesaan, kualitasnya tampak memprihatinkan.
Beras tersebut memiliki warna gelap yang juga tercium baunya tak sedap.
Kualitas tersebut, bahkan dianggap petugas penyalur rastra sebagai hal yang sudah biasa.
“Benar, terkadang saya pun miris, melihat kualitas beras sejahtera itu. Ngeri, masyarakat miskin harus makan nasi dengan beras kualitas rendah,” ucap Nana (45), petugas pendistribusian rastra di Desa Sukarapih, Kec. Sukasari, Kab. Sumedang, Rabu (29/11/2017).
Dikatakan, kualitas beras seperti itu disebutnya agak sedikit mendingan, ketimbang penyaluran sebelumnya yang dinilai lebih buruk.
“Kadang serem juga, tapi mau bagaimana lagi, namanya juga beras dengan harga murah,” kata Nana.
Hal sama disampaikan para pemanfaat rastra, mereka mengaku acap kali menggiling ulang jatah beras rastra ke tempat penggilingan padi.
“Digiling ulang itu, upaya menjadikan kualitas beras rastra menjadi sedikit membaik. Lumayan lah, setelah digiling ulang, sedikit berubah warna, agak putih yang juga tak terlalu bau,” tuturnya.
Disinggung rasa dan hasilnya setelah menjadi nasi, para pemanfaat rastra hanya mengatakan, “lumayan weh da meser anu raos mah teu kagaleuh, sakieu oge atos uyuhan sareng nuhun tos kajatah”. (Azis Abdullah)***