TASIKMALAYA, (KAPOL).-
Bisnis e-commerce yang tengah naik daun di dua tahun belakangan ini, turut juga membuka celah peluang bisnis baru lainnya. Seperti halnya, PT. Kudo Teknologi Indonesia, start-up lokal buatan anak muda yang berdiri sejak Juli 2014 ini menawarkan layanan kios untuk berdagang online.
Sebagai perusahaan e-commerce yang berkonsentrasi menjadi gateway antara produk/jasa, agent (pengusaha), dengan konsumen baru, Direktur Sales Kudo Indonesia, Nuruddin Al Fithroh mengatakan pihaknya ingin memberikan kesempatan khususnya kepada entrepreneur muda yang memiliki kendala dalam permodalan juga lokasi usaha, untuk bisa menjadi pengusaha digital.
“Berangkat dari sanalah, kami coba memanfaatkan penetrasi pasar smartphone di Indonesia yang sangat tinggi. Dimana satu orang ini bisa memegang dua gadget sekaligus, agar bisa mengoptimalkannya dengan cara berdagang menjadi reseller,” ujarnya dalam Kudo Tasikmalaya Gathering, di Asep Strawberry, Kamis (23/6/2016).
Kudo, yang merupakan kependekan dari Kios Untuk Dagang Online ini bisa dikatakan sebagai rumahnya e-commerce. Di aplikasi yang dapat diunduh lewat Playstore ini, pihaknya mengklaim setidaknya ada 5 juta produk tersedia di sana dari berbagai merchant ternama. Termasuk diantaranya juga, jasa pembayaran tagihan PLN, PDAM, pembelian pulsa, dan tiket.
“Yang jelas, di tengah ramainya e-commerce menjadi pembeda bagi kami, yakni Kudo sangat selektif memilih merchant, sehingga kualitas dan penawaran harga pun diharapkan dapat memuaskan pelanggan,” katanya.
Dan juga, iklim bisnis online, yang direspon baik masyarakat, sayangnya terkendala masalah pembayaran yang harus melalui kredit ataupun bank. “Kudo disini sifatnya online basis aplikasi, tapi sebetulnya kami ini offline. Karena konsumen yang belanja tidak lagi harus transfer kepada mereka yang tidak dikenalnya, tapi cukup ke agen-agen Kudo saja, ini jelas akan lebih memberikan rasa aman dan juga kenyamanan dalam belanja,” ujarnya.
Sejak dilaunchingnya aplikasi di sistem Android ini kini tidak kurang dari 3000 agen telah tersebar secara nasional di tanah air. Untuk wilayah Tasikmalaya sendiri, ada sekitar 200-300 agen yang berasal dari berbagai kalangan, dari siswa, mahasiswa, ibu rumah tangga, pekerja, hingga pengusaha itu sendiri. Angka ini diprediksikan akan terus tumbuh, didorong dengan potensi ekonomi di Tasikmalaya.
“Tasikmalaya memiliki potensi bisnis dan etos kerja luar biasa. Sejak dulu pengusaha asal Tasik sudah terkenal, kami sangat bangga bisa hadir di Tasik dan turut serta membantu pertumbuhan ekonomi lewat pengusaha digital Kudo ini,” ujarnya. (Astri Puspitasari)***