Kumuh, Pedagang Liar di Pasar Limbangan Dikeluhkan Warga

GARUT39 views

LIMBANGAN, (KAPOL).- Pasar tradisional Limbangan kini sudah direvitalisasi menjadi pasar tradisional modern yang seharusnya kondisinya lebih tertata dan teratur.

Namun pada kenyataannya saat ini, kondisi pasar Limbangan tak tertata dengan baik sehingga menimbulkan kesan kumuh.

Kondisi seperti ini banyak menjadi sorotan dan keluhan warga. Mereka mengaku sangat tak nyaman melihat kondisi pasar Limbangan seperti sekarang ini dan berharap pihak-pihak terkait segera turun tangan untuk melakukan pembenahan atau penataan.

“Bangunannya memang sudah bagus dan megah tapi sayangnya kondisianya ko masih sangat semrawut bahkan terkesan sangat kumuh. Sama sekali tidak ada perasaan nyaman saat belanja ataupun sekedar lewat di sekitar pasar Limbangan,” komentar Farhan, tokoh pemuda Kecamatan Selaawi yang biasa berbelanja di pasar Limbangan.

Dikatakannya, kesan kumuh yang terjadi di pasar Limbangan ini akibat tidak adanya penataan yang baik.

Hal ini terutama akibat keberadaan para pedagang liar yang kian hari kian bertambah.

Farhan mengaku sangat heran karena setelah direvitalisasi, kondisi pasar Limbangan bukannya lebih baik tapi malah semakin terlihat tak karuan.

Padahal jika ditata dengan baik, dapat dipastikan baik pedagang maupun pengunjung akan merasa sangat nyaman karena gedungnya sudah bagus bahkan terbilang megah.

Ia juga menyatakan keheranannya karena saat ini masih banyak pedagang yang membuka lapak atau berjualan di luar gedung.

Padahal sepengatahuannya, di dalam masih banyak kios yang kosong.

Menurutnya Farhan, maraknya keberadaan pedagang liar di sekitar gedung pasar Limbangan bukan hanya membuat pengunjung tak nyaman akan tetapi juga mengganggu kelancaran lalu lintas dan menyebabkan kemacetan.

Hal ini dikarenakan pra pedagang liar membuyka lapak di lahan parkiran bahkan sampai tumpah ke jalan.

“Tak hanya kumuh dan membuat tak nyaman, kini arus lalu lintas juga menjadi sangat terganggu sehingga selalu terjadi kemacetan parah. Kondisi seperti ini seharusnya tak dibiarkan terus terjadi,” ujarnya.

Farhan berharap untuk kenyamanan pengunjung serta kelancaran arus lalu lintas, segera ada penataan dari pihak pengembang.

Selain itu, menurutnya Pemkab Garut juga harus berani bersikap tegas dalam menertibkan para pedagang agar tak berjualan di tempat yang bukan peruntukannya.

Pasar Limbangan tuturnya, merupakan pasar induk di wilayah utara yang memenuhi kebutuhan masyarakat untuk beberapa kecamatan seperti Kecamatan Balubur Limbangan, Selaawi, Cibiuk dan bahkan dari Nagreg, Kabupaten Bandung.

Oleh sebab itu kondisi pasar Limbangan harus benar-benar bisa memberikan kenyamanan bagi para pengunjung serta tak menimbulkan kemacetan apalagi pasar tersebut berlokasi di jalur utama yang menghubungkan Jawa Barat dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menanggapi permasalahan tersebut, Direktur PT Elva Primandiri sdelaku pengembang Pasar Limbangan, Elva Waniza tak menampik jika ada yang menyebutkan kondisi pasar Limbangan yang saat ini terkesan kumuh dan semrawut. Bahkan diakuinya hal itu telah menjadi perhatiannya dan saat ini pihaknya masih terus berupaya melakukan penataan.

“Selaku pengembang, kami tentu sangat menginginkan kondisi pasar Limbangan ini tertata dengan baik sehingga memberikan rasa nyaman baik kepada pedagang maupun pengunjung. Namun untuk saat ini memang masih ada permasalahan yang terus kita coba carikan solusi terbaiknya,” kata Elva.

Disampaikannya, Pasar Limbangan selesai dibangun tahun 2015 dan hingga saat ini masih dihadapkan dengan berbagai persoalan.

Salah satunya adanya kelompok pedagang yang masih bertahan ingin berjualan di luar gedung sehingga akhirnya muncul istilah seperti ingin mendirikan pasar di dalam pasar.

Padahal menurutnya, para pedagang itu masih bisa menempati kios yang ada di dalam gedung dengan fasilitas yang tentunya jauh lebih aman dan nyaman.

Dari catatan yang ada, saat ini ada sekitar dua ratusan pedagang yang berjualan di luar gedung Pasar Limbangan.

Elva menambahkan, berbagai upaya telah dilakukannya untuk mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut.

Salah satunya dengan meminta bantuan pemerintah daerah untuk menertibkan pedagang liar yang selama ini dianggap menjadi penyebab ketidaknyamanan.

Pertemuan dengan pihak Pemkab Garut pun sudah dilaksanakan pda Jumat (26/7/2019) dimana dari pihak Pemkab Garut diwakili Asisten Bidang Ekonomi, Yati Rohayati.

“Kami juga berharap ada kerjasamanya juga dari pihak pedagang untuk sama-sama menata pasar. Selaku pengembang, kami siap memberikan kenyamanan agar pasar ini bisa digunakan pedagang dan pengunjung dengan aman dan nyaman,” ucapnya.

Kondisi Pasar Limbangan seperti saat ini tak terlepas dariperhatian Bupati Garut, Rudy Gunawan.

Ia pun menyampaikan keprihatinannya atasd kondisi yang terjadi saat ini dan ia berharap segala permasalahannya bisa diselesaikan dengan cepat.

“Kami juga tentu akan berupaya agar Pasar Limbangan ini bisa dimanfaatkan secara optimal bagi masyarakat khususnya pedagang agar bisa berjualan dengan nyaman dan tenang. Semua pedagang saya harapkan bisa berjualan di dalam gedung yang telah disediakan,” kata Rudy. (Aep Hendy S)***

Keterangan Foto :
Kondisi Pasar Tradisional Modern Limbangan yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk pedagang dan pembeli kini justeru malah terlihat semrawut dan kumuh. Hal ini akibat keberadaan para pedagang liar yang berjualan di luar gedung.