DARMARAJA, (KAPOL).- Salah seorang warga Dusun Kebonbuah, RT.02/ RW.05, Desa Darmajaya, Kecamatan Darmaraja, Surya Hadiman (30) disebut-sebut tergabung dengan kelompok jaringan ISIS.
Dugaan tersebut diperkuat oleh keluarga Surya yang menyebutkan bahwa sebelumnya Surya pernah terlihat memakai jaket beratribut dan bertuliskan arab yang sering terlihat sebagai simbol ISIS.
Kemudian pihak keluarga lebih mencurigai lagi, karena Surya langsung menghilang saat merantau di Bogor. Waktu itu, Surya berjualan gorengan di Bogor sekitar tahun 2012.
Salah satu Adik kandung Surya, Teti Wartini (26) menyebutkan, perubahan sikap Surya, memang terjadi saat merantau di Bogor bersama dirinya. Waktu itu Surya bergaul dengan pedagang lainnya.
Tiap hari Minggu, Surya kerap kali mengikuti kegiatan pengajian dengan teman-temannya yang pedagang juga. Dari situlah perilaku Surya berubah drastis. Sikapnya cenderung tertutup. Kadang, jika pulang pengajian, Surya ceramah tentang agama dan pemahaman jihad kepada keluarganya yang waktu itu sama-sama merantau di Bogor. Termasuk pada Teti sendiri.
“Tapi ya gitu, nonton tivi saja tidak boleh katanya haram. Muludan juga tidak boleh. Sempat menyuruh istrinya untuk memakai cadar, tapi istrinya gak mau,” tutur Teti saat ditemui di rumahnya di Darmajaya.
Sampai satu ketika, sambung Teti, Surya menghilang meninggalkan kontrakan di Bogor tanpa pamit pada siapapun.
Teti sempat menanyakan kepada rekan-rekan Surya namun tidak ada yang mengetahui kepergian Surya.
Hingga bertahun-tahun tidak ada kabar dari Surya. Teti pun memilih pulang kampung.
Baru sekitar bulan Desember 2016 didapat kabar dari Surya yang menyebutkan dirinya tinggal di Arab Saudi. Bahkan Surya mengabarkan, sudah menikah lagi dengan Nilma berasal dari Riau.
Teti juga mengakui, setelah memberi kabar bahwa, Surya sudah tinggal di Arab Saudi, Surya penah mentrasnsper sejumlah uang ke rekening miliknya sebanyak dua kali transper.
“Memang pernah mengirim uang dua kali. Yang pertama 250 real dan yang kedua kalinya 50 real,” ungkapnya.
Teti juga menyebutkan, bentuk komunikasi dengan Surya itu melalui pesan Whatsapp. Yang paling mencengangkan, Surya menyebutkan tidak akan pulang ke Indonesia.
” Saya juga pernah menyampaikan agar Surya pulang karena orang tua sedang sakit,” katanya.
Dari komunikasi terakhir pada Desember 2016 itu hingga kini Surya tidak pernah mengontak pihak keluarga. Teti mengaku, pihak keluarga sangat cemas jangan-jangan Surya bergabung dengan ISIS. Pasalnya baru-baru ini keluarganya pernah kedatangan petugas kepolisian mempertanyakan kondisi pihak keluarga termasuk kondisi Surya.
Sampai saat ini pihak keluarga masih mengharapkan anak ke 3 dari empat bersaudara itu bisa kembali pulang dengan selamat dan kembali ke ajaran yang benar, tentunya pihak keluarga sangat merindukan sosok Surya yang seperti dulu.
“Kami hanya berharap agar kakak saya itu bisa kembali pulang ke sini,” ungkapnya. (Nanang Sutisna)***