BAYONGBONG, (KAPOL).- Para siswa yang menjadi peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 di SMKN 9 Garut, merasa terganggu karena adanya pemadaman listrik saat ujian berlangsung, Senin (3/4/2017).
Parahnya, pemadaman listrik yang terjadi pada hari pertama pelaksanaan UNBK SMK ini bukan hanya sekali tapi sampai lima kali.
Ketua Komite SMKN 9 Garut, Ade Suherman, mengaku sangat menyesalkan terjadinya pemadaman listrik pada hari pertama pelaksanaan UNBK SMK di sekolahnya. Ini tentu dapat mengganggu konsentrasi para siswa peserta UNBK apalagi terjadi berkali-kali.
“Pada hari pertama pelaksanaan UNBK SMK di sekolah ini memang ada pemadaman listrik yang saya cukup mengganggu konsentarsi peserta UNBK. Parahnya lagi, pemadaman ini terjadi secara berulang-ulang, bukan hanya satu kali,” ujar Ade, Senin (3/4//2017).
Diterangkannya, pada sesi pertama pelaksanaan UNBK di hari pertama terjadi empat kali pemadaman listrik. Sedangkan pada sesi ketiga terjadi satu kali pemadaman listrik sehingga totalnya sampai lima kali.
Dikatakan Ade, peristiwa mati listrik pada pelaksanaan ujian nasional di sekolahnya itu baru pertama kali terjadi. Pada tahun sebelumnya, pelaksanaan UNBK di sekolahnya berjalan sangat lancar karena tidak terjadi pemadaman listrik.
Dalam menghadapi pelaksanaan UNBK ini, tambah Ade, pihak sekolah sejak jauh-jauh hari sudah melakukan berbagai langkah agar tidak terjadi permasalahan. Selain melaksanakan uji coba, daya listrik di sekolah juga sudah ditambah.
“Hal itu kami lakukan dengan tujuan tidak ada kendala saat pelaksanaan UNBK seperti listrik yang mati akibat daya tak kuat. Namun pada kenyataannya ternyata pada hari pertama pelaksanaan UNBK, listrik malah mati sampai berulang kali,” katanya.
Ade mengaku tak ingin kejadian serupa terulang lagi ketika UNBK masih berlangsung. Oleh karena itu Ade mminta pihak PLN benar-benar memperhatikan berbagai persiapan agar pelaksanaan UNBK tidak sampai terganggu karena listrik mati.
Wakil Kepala SMKN 9 Garut Bidang Akademik, Firman Sulaeman Alamsyah membenarkan telah terjadi beberapa kali mati listrik saat berlangsungnya UNBK.
Persoalan itu kemungkinan karena berkurangnya pasokan daya listrik di Garut sehingga terjadi pemadaman di sekolahnya, bahkan juga beberapa sekolah lainnya yang juga tengah melaksanakan UNBK.
Firman berharap, permasalahan listrik itu menjadi perhatian PLN untuk mengantisipasinya agar siswa tetap melaksakan ujian dengan tenang dan nyaman tanpa gangguan mati listrik.
Seharusnya pihak PLN menyiagakan petugas berikut peralatan listriknya di setiap sekolah, termasuk SMKN 9 Garut sebagai langkah antisipasi.
“Harus ada petugas yang menangani listrik. PLN juga harus menyediakan peralatan di sekolah yang tengah melaksanakan UNBK agar bisa efisien,” ucap Firman.
Lebih jauh Firman menerangkan, sekolahnya telah menyelenggarakan dua kali UNBK dengan peralatan komputer sebanyak 140 unit dengan jumlah peserta ujian sebanyak 388 siswa.(Aep Hendy S)***