CISAYONG, (KAPOL).-
Semua siswa lulusan dari Al-Idrisiyyah Islamic Boarding School (AIBS) harus bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai agam Islam, atau dengan kata lain menjadi agen perubahan.
Hal itu ditekankan pada kegiatan Haflah Ikhtitam atau perpisahan tingkat akhir oleh dewan pimpinan dan pengajar di AIBS melalui kegiatan presidium yang dilaksanakan pekan lalu. Semua anak diberi pembekalan atau arahan mengenai rencana ke depan hang harus dilakukan oleh para siswa yang lulus sekolah AIBS tingkat MA dan SMK.
Wakil Kepala Bagian Kurikulum Al-Idrisiyyah Islamic Boarding School, Fahruroji SPdi, mengatakan, pada proses presidium masing-masing siswa diberi arahan dan wejangan mengenai tanggungjawab siswa setelah lulus sekolah.
Ketika sudah tidak lagi berada di lingkungan pesantren, tegas dia anak masih memiliki tanggungjawab yang besar untuk menjaga nama baik lembaga. Bahkan bila lembaga membutuhkan tenaga, siswa itu harus siap mengabdi untuk kemajuan pesantren.
“Jadi kemanapaun anak-anak pergi dan apapaun profesinya, tetap harus memegang teguh nama baik lembaga. Bagi mereka lembaga pesantren adalah sejarah yang tidak bisa dilepaskan begitu saja,” terangnya kemarin.
Jelas dia, sengaja dilakukan agar anak-anak memiliki tanggungjawab yang besar untuk ikut memberi pencerahan kepada masyarakat mengenai agama Islam khusunya ajaran tarekat Al-Idrisiyyah. Juga sebagai bagian dalam membentengi anak untuk tidak terjerumus ke jalan yang salam. Karena ketika akan melakukan tindakan yang menyimpang, anak-anak akan mengingat nama baik lembaga yang sudah menggemblengnya selama 3 tahun di pesantren.
Setidaknya ada 59 siswa angkatan pertama yang ikut pelaksanaan presidium. Prosesnya, dalam satu prosesi masing-masing anak diberi arahan oleh 5 orang dewan pengajar. (Abdul Latif)
