BANJAR, (KAPOL).- Harga jual domba garut bisa mencapai ratusan juta per ekor.
Menaikan harga jualnya itu diperlukan proses dan perjuangan yang panjang.
Diantaranya harus sering menjadi juara di lomba ketangkasan domba.
Selain itu, ternak dan memelihara domba garut itu lebih sulit dibanding berternak domba sayur.
Akibatnya, warga yang memiliki dan ternak domba garut di Kota Banjar masih sedikit sekarang ini.
Menurut Peternak Domba Garut Kota Banjar, Rudi (38), seusai mengikuti ketangkasan domba garut, datang ke rumah domba garut harus dimandikan dengan air hangat.
“Usai bertanding, minumnya pun diharuskan minum larutan. Ini antisipasi panas dalam. Bersamaan itu seluruh tubuh domba garut dipijit-pijit. Ini dikhawatirkan domba merasa pegal-pegal dan fresh kembali,” ucap Rudi, Senin (26/8/2019).
Dijelaskan dia, domba garut yang sudah mengikuti ketangkasan domba dan mengalami luka ringan seperti lecet-lecet, biasanya pulih kembali “jagjag waringkas” setelah satu bulan.
“Pemeliharaan domba garut rutin lainnya, diberi telur kuning mentah secara rutin dan berkala. Jelang lomba ketangkasan domba, jumlah telur kuning mentah yang diberikan diperbanyak lagi,” ujarnya.
Supaya tanduk kuat dan kelihahatan berkilat, dikatakan dia, diharuskan rutin diberi minyak kemiri.
“Sekali-kali supaya napas dan tenaganya kuat diharuskan direnangkan. Otomatis, kandang domba garut harus lebih kuat. Karena, saat dikandang itu seringkali mengadu-ngadu tanduknya, tak pernah berhenti,” kata Rudi dan Agus (45).
Berlatar pemeliharaan domba garut yang relatif rumit, dikatakan dia, wajar harganya pun lebih mahal dibanding domba sayur.
“Kebanyakan yang memelihara domba Garut itu berlatar hobi. Walaupun mahal, dipastikan dibelinya,” ujar Agus kepada “KAPOL”.
Adapun kelemahan dari domba garut, dikatakan dia, jika sulit dijual harganya domba garut nyaris sejajar dengan harga domba sayur. Yaitu, berkisar Rp 3 juta sampai Rp 5 jutaan.
Menurut Ketua Himpunan Pertenak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) KOta Banjar, Pendi Supendi, populasi domba garut di Kota Banjar mencapai 200 ekoran.
“Dari 200 ekor populasi domba garut di Kota Banjar itu, berkisar 50 ekor diantaranya jantan dan sempat ikut bertanding di lomba ketangkasan domba. Baik, lokal tingkat Banjar maupun Priangan Timur atau tingkat Jabar,” tuturnya.
Dijelaskan dia, harga domba garut yang ada di Kota Banjar sekarang ini masih berkisar puluhan juta rupiah per ekornya.
“Saat lomba ketangkasan domba garut memeriahkan hari Kemerdekaan RI ke-74 kemarin, ada yang memiliki harga Rp 50 jutaan. Mungkin untuk sementara termahal di Kota Banjar ini,” ucap Pendi.
Ditempat terpisah, Pemelihara Domba Sayur, Hapip (52), menyatakan, dirinya kurang tertarik memelihara domba garut.
Diantaranya berlatar merasa khawatir sulit dijual, mati dan sangat rawan dicuri orang jahat.
“Terbanyak jika memelihara domba garut mati di kandang atau hilang dicuri, dipastikan rasa kecewanya lebih besar dibanding ternak domba sayur,” ujar Agus.
Berlatar itu, dikatakan dia, terakhir banyak warga yang lebih suka memelihara domba sayur. Walaupun harga penjualannya hanya berkisar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per ekornya.
“Mencukupi kebutuhan konsumen ternak yang hobi masih terbatas sekarang ini. Bahkan, terbilang sedikit saja. Seperti halnya domba garut, ayam bangkok dan ikan koi. Atas hal itu, lebih memilih memelihara yang mudah dipasarkan,” kata Hapip diamini peternak domba sayur lainnya.
Dirinya mengaku bersyukur saat musim haji kemarin behasil menjual 21 ekor domba sayur. (D.Iwan)***
Foto | Domba Garut siap bertanding kompak memakai handuk di sekitar Pamidangan Sumur Bandung, Desa Balokang, Kec / KOta Banjar, Minggu (25/8/2019).