Mahasiswa Digandeng Menjadi Kader Pariwisata

EDUKASI13 views

Prof. Ahman Sya tengah memaparkan materi kepariwisataan di hadapan 2673 mahasiswa baru Unsil.

TASIKMALAYA, (KP).-
Keberadaan Perguruan Tinggi sebagai pusatnya intelektual muda juga pencetak agen perubahan, dinilai efektif Kementerian Pariwisata RI yang saat ini tengah aktif menggelar program Pariwisata Goes to Campus. Kegiatan yang baru saja digelar di Universitas Siliwangi, ini menjadi penanda kuliah perdana tahun akademik 2016/2017.

Di hadapan 2673 mahasiswa baru tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (BPKK) Prof. Dr. Sc. H.M Ahman Sya, M.Pd, M.Sc mengatakan program tersebut diinisiasi tidak lain untuk lebih mengakrabkan dunia kepariwisataan kepada generasi muda. “Potensi pariwisata Indonesia yang luar biasa ini harus bisa kita optimalkan, dan bukan saja dari pemerintah, tapi kalangan kampus juga diharapkan ikut berpartisipasi. Terlebih di mahasiswa, yang sejarah kita saja menyebutkan sejak dari tahun 1908, berbagai perubahan dimulai dari kampus. Ini mengapa kita ingin kolaborasi dalam cetak di kampus kader-kader pariwisata,” papar mantan guru besar di Unsil tersebut yang dijumpai seusai kegiatan, Senin (22/8/2016) kemarin.

Ahman Sya menegaskan, apabila Pariwisata merupakan multidispliner ilmu, sehingga semua bidang keilmuan terkait. “Misalnya di Pertanian, ini kan ada namanya Eco Tourism, begitu juga di Keguruan ada Tourism Education. Hingga Kesehatan pun ada Healthy Tourism, jadi jangan khawatir, semuanya ini terintegrasi,” kata dia.

Untuk itu, pria asal Ciamis ini mendorong Unsil yang telah berjalan tiga tahun menjadi perguruan tinggi negeri, tahun depan mulai membuka prodi baru, yakni pariwisata. “Bisa di Fakultas Ekonomi, misalnya Manajemen Pariwisata, atau di bawah Fakultas Agama Islam, Jurusan Pariwisata Syariah. Mendorong pariwisata Indonesia salah satunya dimulai dari kita bisa siapkan dulu SDM kompeten-kompeten,” tambahnya.

Agenda lain dalam melengkapi Pariwisata Goes to Campus ini juga berupa pelatihan kader intelektual pariwisata, FGD, bahkan hingga kongres pariwisata nasional. Program tersebut telah digelar umumnya di sejumlah universitas-universitas besar di Indonesia.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah, SE MM yang turut juga pemateri kali itu, menegaskan lulusan PT  tidak bisa hanya menguasai ilmu demi memenuhi kepentingan industri semata, namun lebih jauh untuk berperan aktif menjawab kebutuhan bangsa.

Maka untuk mendukungnya, selain membuka prodi baru bidang pariwisata, dia mengatakan Unsil harus juga bisa menjadi pusat informasi dan promosi pariwisata terpadu di Priangan Timur. “Jadi nanti di sini, dengan sumber rekrutmen utama kader pariwisata dan cetakan guru-guru terbaik untuk membangun sektor pariwisata. Unsil juga ke depan diharapkan bisa menjadi pusat pencatatan dan pusat kajian pariwisata, wisatawan nusantara dan mancanegara,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unsil Prof. Rudi Priyayi mengatakan tema tersebut sengaja diambil pihaknya lantaran melihat perkembangan di era MEA, sektor pariwisata salah satu yang potensial. “Sebab potensi-potensi yang nyata tersebut, dengan dikelola baik dan dikembangkan sesuai bidang keilmuan yang ada di Unsil ini dapat mendatangkan nilai tambah bagi masyarakat dalam proses pembangunan bangsa. Dan mahasiswa sebagai andalan masyarakat kami arahkan juga ke sana,” tuturnya. (Astri Puspitasari)***