GARUT, (KAPOL).-
Baru saja dibuka kembali untuk kegiatan pendakian dan perkemahan, kawasan Gunung Guntur yang berlokasi di Kecamatan Tarogong Kaler telah menelan korban. Seorang mahasiswa Politeknik Bandung (Polban), meninggal setelah mengikuti kegiatan perkemahan di kawasan yang sebelumnya sempat ditutup untuk kegiatan pendakian dan perkemahan akibat kebakaran lahan yang terjadi belum lama ini.
Informasi yang dihimpun, mahasiswa yang meninggal setelah mengikuti kegiatan perkemahan di kawasan Gunung Guntur tersebut adalah Deril Fernanda. Remaja berusia 19 tahun ini diketahui merupakan warga Jalan Sarijadi Nomor 20 Bandung. Korban diduga meninggal di perjalanan saat akan dibawa ke RSUD dr Slamet Garut.
Adanya mahasiswa yang meninggal setelah mengikuti kegiatan berkemah di kawasan Gunung Guntur tersebut dibenarkan
Komandan Koramil (Danramil) 1111 Tarogong Kapten Infanteri Sutopo. Menurutnya, berdasarkan informasi dari pihak keluarga, kondisi kesehatan korban memang kurang begitu baik. Bahkan sebelum mengikuti kegiatan perkemahan, korban sempat sakit.
“Saya dengar informasi bahwa kondisi korban ini memang sedang sakit sebelum mengikuti kegiatan perkemahan. Bahkan pada Sabtu 25 Juli kemarin korban sempat jatuh pingsan,” ujar Sutopo.
Diterangkan Sutopo, dari hasil penelusuran yang dilakukannya, korban bersama 11 temannya naik ke kawasan Gunung Guntur pada Jumat (24/7/2015) malam. Mereka sengaja datang ke kawasan tersebut untuk melaksanakan kegiatan perkemahan.
Sutopo mengakui, hingga saat ini pihaknya belum mendapat keterangan pasti terkait penyakit yang diderita korban. Begitu juga halnya dengan kronologis kejadian sehingga korban dibawa rekan-rekannya turun dari kawasan gunung dengan tujuan dibawa ke rumah sakit.
“Namun dari keteranganteman-teman korban, saat korban pingsan, teman-temannya mencoba menghubungi orang tuanya. Namun sinyal di atas gunung tidak stabil sehingga saat itu mereka tak bisa terhubung dengan keluarga korban,” katanya.
Tak lama kemudian, teman-teman korban melapor ke petugas pemantau di Gunung Guntur terkait kondisi korban. Saat itu kondisi korban sudah nampak klemah dan kritis.
Lebih jauh dituturkan Sutopo, upaya evakuasi terhadap korban memakan waktu yang cukup lama. Hingga pukul 14.00 WIB siang tadi, korban baru bisa dievakuasi ke Pos III Gunung Guntur. Oleh petugas dan teman-temannya, saat itu korban langsung dibawa ke Rumnah Sakit Umum daerah dr Slamet Garut. Namun sayang, ketika sampai di rumah sakit, ternyata korban sudah dalam kondisi meninggal. Diperkirakan korban meninggal sewaktu masih dalam perjalanan menuju rumah sakit. (Aep Hendy S)
Komentar