TASIKMALAYA, (KAPOL)-.
Ide kreatif untuk mengembangkan bisnis mutlak diperlukan, terlebih jika menyangkut bisnis snack. Meski begitu menjanjikan, ketatnya persaingan juga sudah menjadi fakta yang tak mampu ditepis.
Gurihnya peluang pasar dari moring selama satu tahun berjalan ini juga menggiring mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Siliwangi Deden Permana untuk kian mengembangkan sayap bisnis snack tersebut.
Berbeda dari pelaku usaha lainnya, yang biasanya hanya fokus mengkreasikan produknya dari segi rasa dan varian.
Deden dengan merek moring “Om Kumis”-nya itu digandeng pakar kemasan Inopak Institute, justru menciptakan inovasi dengan membuat produk mixed snack dalam satu bungkus kemasan.
“Intinya yang kami jual ini kan moring, masalahnya adalah bagaimana supaya bisa unik dan lebih jauh meningkatkan daya jual, akhirnya lahirlah French Mixed Snack ini,” jelas mahasiswa angkatan 2013 itu, yang dijumpai di Koperasi Mahasiswa Universitas Siliwangi, Rabu (05/08/2015).
Dengan mempertimbangkan, ingin melebarkan pemasaran moring ke berbagai daerah. Dia menilai tidak mungkin jika hanya satu jenis itu saja yang ditawarkan.
Maka, dalam pengembangan bisnis moring yang kini bermerek ‘Moustache’ ini, dia memutuskan menggabungkan aneka snack tambahan lain dalam produk tersebut. Seperti, cheese stick, kacang mete, dan kacang koro.
“Kalau di Indonesia, bahkan Tasik kami kira ini masih sangat segar, karena jarang ditemui. Padahal kalau di negara Eropa lain, seperti Jerman ini sudah lumrah. Kesempatan itu yang kami manfaatkan,” tambah Deden.
Karena porosnya produk yang ditawarkan lima puluh persennya dalam kemasan adalah moring, dia mengungkapkan jika bukan berarti snack tambahan lainnya asal saja dimasukkan. Justru banyak pertimbangkan yang diperhatikan, lantaran meski berbeda jenis, rasa yang dihasilkan untuk bisa ditawarkan harus tetap senada.
“Banyak list pilihan untuk snacknya, tapi akhirnya kami pilih yang sesuai baik dengan konsep dan terpenting rasa akhirnya harus sama,” katanya. (Astri Puspitasari)
Komentar