Pendirian Lotte Bancakan Oknum Birokrat dan Politisi
TAWANG, (KAPOL).-
Mantan Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0612 Tasikmalaya, Letkol Infanteri Eden Candra Hayat ,mengungkapkan pendirian Hypermarket terbesar di Priangan Timur yakni Lotte Mart di Jalan Sewaka Kawalu Kota Tasikmalaya telah menjadi bancakan oknum birokrat dan politisi.
Ia mengetahui betul adanya bancakan itu karena saat menjadi Dandim 0612 Tasikmalaya diminta untuk membantu pendirian Lotte tersebut.
“Saya perlu ungkap sekarang. Karena nama baik saya merasa dicoreng oleh oknum yang menjual nama saya,” kata Eden saat buka bersama dengan komponen masyarakat Kota Tasikmalaya di RM Astro, Jalan Ikik Wiradikarta, Sabtu (19/8/2016).
Menurut Eden, sejak pindah ke Kodam Siliwangi Bandung selalu mendapat telepon, SMS dan pesan via Facebook tentang isu yang beredar terkait Lotte. Maka sudah waktunya selaku warga Kota Tasikmalaya juga, Eden menjelaskan proses pendirian Lotte ini yang sebetulnya dipenuhi kolusi serta masih adanya satu syarat pendirian yang tidak tempuh.
“Saya buka saja, itu Lotte menjadi bancakan oknum politisi terutama yang akan nyalon di Pilkada, termasuk oknum birokrat. Siapa orangnya pasti semua sudah tahu,” ujarnya.
Saat menjabat Dandim, Eden didatangi tim yang ditunjuk Pemerintah Kota Tasikmalaya yang intinya meminta mengondusifkan wilayah yang akan dibangun Lotte. Kebetulan juga Eden berasal dari wilayah yang akan dibangun Lotte yaitu Kawalu.
Atas permintaan tersebut, Eden menemui Forum Masyarakat Kawalu dan tidak memaksakan apakah Lotte akan diterima atau ditolak. Kalau mau ditolak ayo kita tolak dan kalau mau diterima ayo kita dukung.
“Ini saksinya saya bawa juga teman-teman dari Forum Kawalu,” ucapnya sambil menunjuk perwakilan dari Kawalu.
Kata mereka, ujar Eden, karena masyarakat Kawalu punya tokoh asli Kawalu yang kebetulan menjadi Dandim di Tasikmalaya menyerahkan segalanya pada Eden.
Selang dari sana, lanjut Eden, muncul permasalahan terkait toko modern di Kota Tasikmalaya. Anehnya, yang muncul bukan soal Lotte tetapi soal Alfamart dan Indormart. Kemudian Wali Kota datang ke Kantor Kodim minta pendapat masalah ini.
“Lalu saya minta dibuka perdanya dan ada pasal 7 bahwa segala izin harus mengacu pada RUTR dan RDTR. Kalau RDTR belum ada karena memang hampir se-Jabar belum ada maka diusulkan agar Perda tetang Pasar Modern diubah,” kata Eden.
Seiring waktu, diubahlah Perda tentang pasar modern sampai dua kali. Inti kenapa diubah agar pendirian Lotte mulus tidak menyalahi aturan.
Dan ia mendapat telepon untuk datang ke kediaman petinggi partai. Saat duduk, Eden melihat ada kantong keresek yang didalamnya berisi uang sekira Rp 75 jutaan dengan tabungan sekira Rp 1,5 miliaran.
Dari sanalah, timbul isu macam-macam bahwa Eden menerima ini itu. Dan kenapa ia menjelaskan ke publik agar nama dia terbersihkan serta menegaskan bahwa ada pelanggaran hukum sampai adanya monopoli barang dalam beroperasinya Lotte di Kota Tasikmalaya.
Sementara itu, Manager Support Lotte Mart, Marphi Lino, tidak tahu menahu karena sebatas menjalankan operasional. Dan kalau dulu ada hal yang ditudingkan bukan ranahnya. Tapi akan segera dilaporkan ke pusat untuk dikoordinasikan ke bagian hukum Lotte Mart apalagi masalahnya seperti itu.
(Jani Noor)