PURWAKARTA, (KAPOL).- Para Anggota TNI yang berkantor di Markas Komando Distrik Militer 0619, Jalan KK Singawinata Purwakarta sejak Jum’at (24/3/2017) pagi mulai terlihat sibuk.
Mereka terpantau bahu membahu membuat atap julang ngapak yang menjadi ciri khas identitas bangunan Sunda.
Komandan Distrik Militer 0619 Purwakarta, Letkol (Inf) Arie Depria Maulana mengatakan, bangunan kantor tersebut akan menjadi percontohan bagi kantor Kodim lain se-Jawa Barat.
Hal ini tidak terlepas dari perintah Panglima Kodam III Siliwangi, Mayjend M Herindra agar mengubah arsitektur kantor Kodim yang berada di wilayahnya dengan gaya artitektur Sunda.
“Pembangunan ini tindak lanjut dari hasil audiensi dan usulan kepada Pangdam III Siliwangi tempo hari. Markas Kodim Purwakarta menjadi percontohannya,” kata Arie.
Meski diubah sedemikian rupa, pihaknya mengaku tidak akan menghilangkan ciri khas TNI Angkatan Darat. Nuansa warna hijau tetap akan menghiasi kantor Kodim hanya yang beda ada nuansa kesundaan yang lebih dominan.
“Khas TNI AD tidak kita hilangkan, tetapi tentu dominannya menjadi arsitektur Sunda,” ujar Arie.
Selain sebagai kantor, bangunan tersebut juga akan diproyeksikan sebagai Diorama Perjuangan Siliwangi. Dalam diorama yang digarap segera setelah bangunan kantor selesai, akan ditampilkan kisah perjuangan Pasukan Divisi Siliwangi dalam Perang Kemerdekaan dan menjaga keutuhan NKRI dari pemberontak.
“Agar generasi muda mengetahui sejarah bangsa kita,” tuturnya.
Sebelumnya, menindaklanjuti keberadaan “Maung Lucu” di Markas Komando Rayon Militer di Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi beraudiensi dengan Pangdam III Siliwangi di Makodam III, Jalan Aceh Kota Bandung.
Ketua DPD Partai Golkar Jabar yang juga Dewan Penasehat FKPPI Jawa Barat ini mendapat restu dari Pangdam III Siliwangi selain untuk mengganti patung Harimau di Kodim dan Koramil di Purwakarta serta untuk mengubah seluruh kantor agar memiliki identitas kesundaan.
“Iya barusan usul agar Markas Koramil dan Markas Kodim selain patung harimaunya harus gagah, juga kantornya harus punya karakter Sunda,” kata Dedi. (Jani Noor)***