PANGANDARAN, (KAPOL).- Untuk mengenang peristiwa bencana alam Tsunami pada tanggal17 Juli 2006 silam, masyarakat Pangandaran akan menggelar doa bersama tepat pada tanggal 17 Juli 2017 ini.
Peristiwa sebelas tahun lalu itu masih membekas di hati masyarakat Pangandaran. Dimana Tsunami telah memporak porandakan bangunan di sepanjang pesisir pantai selatan pangandaran dengan menelan korban ratusan orang.
Pihak panitia peringatan 11 tahun tsunami terus melakukan pematangan dengan menggelar rapat persiapan pada Sabtu, (15/7/2017).
Kordinator pelaksana, Sutan Abdul Rosid mengatakan dalam kegiatan ini akan melibatkan beberapa elemen masyarakat juga kelompok wisata.
“Agendanya sekitar pukul 15.30 Wib menyalakan sirine persis seperti kejadian tsunami dulu,” ungkapnya.
Agenda kegiatannya selain menyalakan sirine akan melaksanakan do’a bersama di pemakaman umum korban tsunami di Desa Pananjung.
“Peringatannya persis sama dengan kejadian yaitu Senin, 17 Juli 2006 – Senin, 17 Juli 2017,” katanya.
Manager Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Alam (Pusdalop) Pangandaran, Nana Sukarna mengatakan, momen seperti ini untuk menganang tsunami juga menjalani silaturahmi dengan para relawan.
“Begitu juga untuk mempererat rasa keprimanusiaan,” tuturnya.
Dirinya mengaharapkan momen ini menjadikan agenda rutin, dengan diselenggarannya ini kalau menjadi agenda tahunan bisa menjadi wisata religi.
“Ini sangat bagus bisa juga sebagai penunjang peningaktan pendapatan daerah, ” harapnya.(Jerry/KAPOL)***