TAWANG, (KAPOL).-
Hasil survei internal PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya bahwa hingga Mei 2016 atau 10 bulan menjelang Hari Pemungutan suara Pilkada 2017, masyarakat Kota Tasikmalaya yang tahu akan dihelat Pilkada hanya 50 persen.
Hal ini diungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya, Denny Romdoni bahwa separuh warga belum tahu kapan Pilkada.
Menurut Denny yang juga Bakal Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota dari PDI Perjuangan ini, KPU harus ekstra keras menyosialisasikan Pilkada. Pasalnya angka 50 persen yang sudah tahu akan Pilkada berkat sosialisasi Partai Politik dan media.
Ketua KPU Kota Tasikmalaya, Cholis Muchlis pun memastikan kalau sampai bulan Mei 2016, baru separuh warga yang tahu akan Pilkada. Hal tersebut karena KPU belum melakukan sosialisasi.
“Ya pasti segitu. Karena belum sosialisasi. Tapi nanti Kamis (26/5/2016), kami akan memulai sosialisasi formal dengan Muspida bahwa tahapan Pilkada sudah dimulai,” kata Cholis, Senin (23/5/2016).
Menurut Cholis, sosialisasi formal ke masyarakat akan menggunakan jaringan PPK dan PPS yang akan dibentuk pada 20 Juni sampai 20 Juli. KPU juga akan menggunakan jasa media massa mulai dari koran, televisi dan radio, serta basis massa seperti DKM, Ulama dan relawan.
Meski demikian, dengan 50 persen juga, ujarnya, sudah “uyuhan” karena memang KPU Kota Tasikmalaya belum melakulan sosialisasi.
“Secara tidak langsung sudah diuntungkan. Berarti tinggal 50 persen lagi garapannya,” ucap Cholis sambil memberitahukan bahwa KPU sudah membuat 50 ribu leaflet untuk disebar ke setiap keluarga.
Untuk Pilkada 2017, KPU menargetkan partisipasi pemilih mencapai 82 persen. Hal itu mengacu hasil Pilkada sebelumnya dengan 81 persen.
Akan tetapi, Cholis mengakui kalau tren nasional sedang menurun sampai 65 persen karena beberapa faktor yang antara lain kenapa partisipasi pemilih terus menurun diakibatkan hasil pilkada tidak menunjukkan hasil optimal ketika sudah memerintah. (Jani Noor)