Mayjend (Purn) Supiadin Arisaputra: Pahami Pancasila Tidak Sepotong

image
Anggota DPR RI dari Partai Nasdem dapil Tasik-Garut, Mayjend (Purn) Supiadin Arisaputra melakukan sosialisasi empat pilar bangsa di Aula Kodim 0612 Tasikmalaya | JANI NOOR/"KAPOL"

TAWANG, (KAPOL).-
Anggota DPR RI dari Partai Nasdem dapil Tasik-Garut, Mayjend (Purn) Supiadin Arisaputra menggelar sosialisasi empat pilar bangsa di Aula Kodim 0612 Tasikmalaya, Jalan Tarumanagara, Minggu (12/6/2016).

Dihadiri perwakilan Pemuda Panca Marga (PPM), FKPPI, Pepabri, Veteran dan Babinsa se-Kota Tasikmalaya, Supriadin menekankan bagaimana pentingnya restorasi pada bangsa ini.

Ia pun mengingatkan ancaman radikalisme dan komunisme yang mulai terang-terangan menunjukkan mukanya di Indonesia. Sehingga pemahaman atas empat pilar bangsa, yakni Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI harus terus digalakan.

Menurut Supriadin, banyak salah tafsir yang dipakai kelompok radikal maupun komunis dalam menjalankan aksinya. Dengan dalih sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, mereka terus berupaya ingin menerapkan hukum salah satu agama di negeri ini.

image

Begitupun pada sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia diambil sepotong. Adil diartikan sama rata sehingga jadi dasar bahwa komunisme sudah sesuai Pancasila.

“Padahal tidak demikian. Mereka mengambil pancasila sepotong. Itu hanya salah satu bagian tidak seutuhnya. Maka bagaimana empat pilar penopang bangsa ini harus dipahami secara utuh bukan sepotong,” ujarnya.

Sekretaris DPD Partai Nasdem Kota Tasikmalaya, Atang Setiawan menambahkan tentang makna gotong royong. Budaya menyelesaikan pekerjaan secara bersama ini tidak diartikan secara politik semata tetapi secara kebudayaan semata.

Gotong royong hanya salah satu ciri kepribadian bangsa, sehingga masih banyak lagi kepribadian lain yang harus digali lagi dan dipertahankan.

“Betul jangan sepotong tadi tapi seutuhnya,” ujar Atang. (Jani Noor)