Membahayakan, Jalan Penghubung Antar Kecamatan Berlubang

KAB. TASIK33 views

JAMANIS, (KAPOL).-Jembatan yang menghubungkan akses antar desa dan antar kecamatan di Kampung Cihamirung, Desa Karangsembung, Kecamatan Jamanis, ambrol dan berlubang besar. Akibatnya, membahayakan pengendara yang melintas jembatan. Kondisi ini setelah jembatan yang sudah rapuh dimakan usia tergerus air sungai dibawahnya.

Warga setempat, kepada “KAPOL” Jumat (15/3/2019) menjelaskan, sebelumnya lubang tidak sebesar sekarang itu. Tetapi lama kelamaan dan lambannya penanganan, mengakibatkan lubang terus membesar dan nyaris memakan seluruh badan jalan. Kondisi ini dikhawatirkan jembatan akan ambrol keseluruhan, dan bukan hanya mengganggu akses transportasi juga membahayakan pengendara yang melintas.

“Usia jembatan memang sudah tua dan tak ada perbaikan. Makanya wajar ketika hujan terua menerus dan air sungai dibawah jembatan membesar mengakibatkan lubang terus membesar dan mengancam keselamatan pengendara yang melintas,” kata warga setempat, Nana.

Menurutnya, dirinya bersama warga lainnya berharap segera ada perbaikan dari instansi terkait. Karena kalau terus dibiarkan akan membahayakan dan mengganggu aktivitas warga, ungkapnya.

Hal tersebut dibenarkan UPT Dinas PUPR Kabupaten Tasikmalaya wilayah Ciawi, Toto Sugiarto. Menurutnya, kondisi jembatan dengan lebar 6 meter, panjang 12 meter dan tinggi 3,5 meter itu karena sudah tua.

Sementara aktivitas warga yang melintas jembatan itu cukup tinggi. Ditambah dengan cuaca yang terus menerus hujan dan debit air tinggi, sehingga mengakibatkan kondisi lubang yang sebelumnya kecil terus membesar dan membahayakan yang melintas. Kini diameter lubang nyaris memakan seluruh badan jalan.

“Guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan, kini pihaknya sudah memberikan pengamanan sementara dan tanda larangan untuk melintas. Adapun untuk kendaraan roda empat dialihkan ke jalur lain,” ucapnya.

Menurutnya, untuk penanganan sementara, pemerintah desa disarankan untuk membuat berita acara dan surat ditujukan ke BPBD agar dibangun jembatan darurat. Karena kondisi jembatan ini, selain usia yang sudah tua juga murni akibat bencana.

Dimana kontruksi jembatan bukan beton, sementara debit air sungai cukup besar dan menggerus kontruksi jembatan. Sehingga dari hasil tinjauan di lapangan, berlubangnya jembatan bukan diakibatkan dilintasi kendaraan bertonase lebih, namun murni bencana alam dan faktor konstruksi serra umur jembatan, ungkapnya. (Ema Rohima)***