Mengenal Mr. Andika, Ketua Komunitas Badut dan Sulap Tasikmalaya

KALANG66 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).-
Badut. Sekilas jika mendengar kata itu, kita akan dihadapkan pada makna sosok penghibur anak-anak yang lucu dan menggemaskan. Penampilannya menarik. Pakaiannya warna warni. Mulutnya dimakeup sedemikian rupa. Ciri khasnya di bagian hidungnya berwarna mereah. Badut bisa melakukan berbagai jenis atraksi dan permainan. Badut biasanya hadir di acara-acara ulang tahun anak-anak atau hiburan anak-anak lainnya untuk sekedar memberikan tontonan yang ceria dan menghibur.

Di Tasikmalaya sendiri, ternyata para Seniman Badut ini berhimpun dalam sebuah wadah. Komunitas Badut dan Sulap Tasikmalaya namanya. Komunitas ini dimotori oleh Andi Purnama, seorang Seniman Badut yang eksistensinya sudah terbilang cukup tinggi.

Kapol berkesempatan berbincang-bincang dengan laki-laki yang lebih dikenal dengan nama Mr. Andika. Sudah belasan tahun ia menggeluti dunia badut dan sulap. Awalnya, kata Andika, ia kerap dianggap lucu oleh teman-teman sebayanya. Perangai dalam kehidupannya sehari-hari, kata Andika, memang suka menghibur teman-temannya.

“Kebetulan saya tertarik juga sama Badut dan sulap. Waktu kecil juga sering nonton pertunjukkan Badut dan sulap,” kata Andika, Minggu (24/1/2016).

Berawal dari ketertarikan itu, Andika mengaku mulai belajar berbagai macam materi tentang ke duanya. Tentang bagai mana trik-trik sulap tertentu dan lain sebagainya. Termasuk belajar tentang karakter dan cara menghibur Badut agar bisa memberikan tontonan yang ceria bagi anak-anak.

“Materinya ada banyak. Bisa kita pelajari dari internet,” kata Andika.

Saat ini, kata Andika, sudah ada lebih dari 30 trik sulap yang ia kuasai. Dalam berbagai pertunjukkannya, Andika mengkombinasikan anatar Badut dan sulap. Berpenampilan Badut yang lucu dan menggemaskan, tapi saat pertunjukkan, ia menampilkan berbagai jenis trik sulap yang bisa membuat anak-anak semakin ceria.

Dari keahliannya bermain sulap dan Badut, laki-laki kelahiran Tasikmalaya, 15 Agustus 1986 ini kerap diundang untuk menjadi pengisi acara diberbagai acara hiburan anak-anak anak-anak. Mulai dari mengisi acara di tempat-tempat rekreasi, rumah makan sampai acara pribadi semacam ulang tahun dan lain sebagainya.

“Niat saya hanya ingin menghibur anak-anak dengan tontonan yang sehat tapi ceria,” kata Andika.

*Ingin Mengangkat Derajat Seniman Badut

Sebagai seorang penggiat seni Badut dan sulap, Andika selalu merasa miris tatkala melihat orang-orang berpenampilan Badut yang ada di lampu-lampu merah jalan, atau mereka yang keliling dari satu rumah ke rumah lainnya. Tak jarang mereka dipandang sebelah mata. Orang-orang akhirnya memandang Badut tak lebih dari pengamen.

“Padahal dalam sejarahnya, Badut ini sudah ada sejak zaman Romawi Kuno. Mereka ada untuk menghibur raja dan para bangsawaan dari kepenatan hidup dan urusan-urusan kerajaan,” kata Andika.

Berangkat dari rasa iba itu, akhirnya Andika berinisiatif untuk membentuk Komunitas Badut di Tasikmalaya. Ia mewadahi siapa saja yang memiliki ketertarikan pada dunia Badut untuk berhimpun di wadah itu. Dengan demikian, kata Andika, semua yang berhimpun disitu bisa saling bertukar meteri tentang Badut dan lain sebagainya. Karena dalam Badut, kata Andika, tidak hanya cukup bermodal lucu dan berani malu. Tapi ada trik dan teori yang harus dipelajari.

“Badut itu bukan pengamen. Tapi seni menghibur yang luhur,” kata Andika.

Selain itu, ujar Andika, berbekal jaringan yang dimiliki satu sama lain, mereka saling berbagi informasi jika sewaktu-waktu ada yang meminta untuk mengisi acara di event-event tertentu. Dengan demikian, kata Andika, satu sama lain saling bergandengan tangan untuk sekedar berbagi rejeki. (Imam Mudofar)

Komentar