BANDUNG, (KAPOL).- Wartawan yang memiliki etika serta profesional, akan memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan daerah.
Artinya, pemerintah berkewajiban untuk ikut mendorong kiprah para wartawan.
Disampaikan, Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Yusuf Muhyiddin, seusai menutup Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Angkatan II Tingkat Dasar 2016 di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar, Jalan Wartawan I Nomor 23 Kota Bandung, Kamis (8/12/2016).
“Kita, membutuhkan wartawan memiliki etika dan profesional serta memahami bidang tugasnya. Jika seperti itu, maka mampu menerbitkan berita yang berkualitas,” ucapnya kepada Kabar Priangan Online (KAPOL).
Dikatakan, apa jadinya jika di dunia ini tak ada wartawan, dipastikan tak ada berita.
“Semua orang membutuhkan berita, seiring kemajuan teknologi yang luar biasa, maka kejadian dimana pun bisa informasinya dengan cepat tersampaikan,” tuturnya.
Ia memastikan bahwa istilah wartawan tanpa surat kabar (WTS) atau wartawan bodrek, akan terkikis oleh wartawan profesional.
“Jangan menjadi wartawan yang mencari-cari masalah. Saya yakin, tak akan ada pejabat yang enggan ditemui wartawan atau menghindar ditemui wartawan profesional,” katanya.
Menurutnya, pelatihan seperti Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) diadakan, targetnya untuk mendongkrak potensi wartawan.
“Diharapkan agar kedepan, ujian kompetensi wartawan (UKW) agar tak hanya menunggu ada pelatihan saja. Namun, Siapapun bisa ikut UKW dan pelaksanaannya bisa kapan saja yang juga ada tambahan ujian terkait kepribadiannya,” ujar Yusuf.
Pelatihan digelar, kata dia, karena didasari masih ada wartawan yang sebagain tak profesional.
“Kita kikis kesan negatif terhadap wartawan, tingkatkan terus citra positif wartawan dan buktikan terkait sangat pentingnya wartawan,” ujarnya. (Azis Abdullah)