PURWAKARTA, (KAPOL).- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Mulyono takjub akan kemajuan pembangunan di Purwakarta.
Saat meresmikan Museum Diorama Panyawangan Nusantara yang didampingi langsung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Luhut tak hentinya berdecak kagum saat dibawa keliling oleh Dedi Mulyadi, Rabu (15/3/2017).
Sebelum sampai di Diorama Nusantara, rombongan Menko Luhut sempat singgah sejenak di Bale Nagri Purwakarta. Kedatangan mereka disambut Terowongan Air Jembatan Cinta yang menghubungkan Taman Maya Datar dengan Kantor Bupati Purwakarta tersebut.
Tak lama kemudian menuju Jalan KK Singawinata dengan menggunakan mobil listrik yang dikemudikan langsung oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
Selama di Diorama Nusantara, baik Menko Luhut maupun Menteri Basuki mengaku terkesan dengan tampilan digital yang ada di museum kedua yang dibangun dengan biaya APBD Purwakarta tersebut.
“Model seperti ini saya kira harus dikembangkan juga oleh daerah lain dan saya katakan Kang Dedi berhasil mengolah daerahnya dengan sempurna, bahkan luar biasa,” kata Luhut.
Selain itu, Lujut juga berpandangan bahwa keberhasilan Pemkab Purwakarta menjalankan pembangunan tidak terlepas dari peran Bupatinya yang memiliki visi jauh ke depan. Ia terkesan dengan keindahan tata kota dan kebersihan di kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat ini.
“Kang Dedi ini punya proporsi pemikiran jauh ke depan, saya dalam perjalanan kemari, melihat tata kota yang rapi dan bersih, unik karena mengedepankan kebudayaan,” ujarnya.
Luhut pun sempat menaiki replika Kereta Kencana lengkap dengan layar 3 dimensi yang menampilkan seluruh ikon Nusantara mulai dari Jakarta, Aceh hingga Papua. Sambil berdecak kagum, Luhut betul-betul dibuat takjub atas apa yang dilakukan Purwakarta saat ini.
Setelah itu meninjau Danau Ir. H Djuanda Jatiluhur untuk melakukan pengecekan program Zero Keramba Jaring Apung yang bekerja sama dengan PJT II Jatiluhur di bawah Koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (Jani Noor)***
