JATINANGOR, (KAPOL).-
Pasar tumpah yang berlokasi di Jalan Raya Kiara Payung, salah satu potensi Jatinangor yang kiprahnya harus kembali digeliatkan.
Sehingga, melalui penataan pedagang, lahan parkir serta menempatkan kawasan khusus olahraga yang baik dipastikan menjadi daya tarik.
Disampaikan, Camat Jatinangor Drs. Maman Wasman pada acara silaturahmi Paguyuban Warga Jatinangor (PWJ) bersama Muspika Jatinangor yang juga membahas terkait penataan kawasan Jatinangor, Selasa (23/2/2016) di Aula Kantor Kec. Jatinangor.
“Saya senang, jika pedagang di pasar tumpah taraf hidupnya lebih sejahtera serta aktivitasnya memiliki daya beli yang optimal,” katanya kepada Kabar Priangan Online (KAPOL).
Bahkan, ia berkomitmen bagaimana caranya nantinya akan terbangun spot-spot ekonomi untuk meningkatkan pereokonomian pedagang.
Namun, ujar dia menambahkan, ada hal penting upaya mencapai harapan tersebut yakni semua komponen pedagang harus mampu memberikan fasilitas publik yang memadai.
Tujuannya, kata dia, agar aktivitas pasar tumpah menjadi magnet pengunjung yang korelasinya daya beli meningkat.
“Pasar tumpah yang dikelola oleh PWJ harus menjadi ikon Jatinangor dan solusinya memang harus ada pembenahan tiga aspek tadi (zona pedagang, parkir, dan sarana olehraga),” tuturnya.
Ia berkeyakinan, jika tiga aspek tadi dipenuhi maka pasar tumpah Jatinangor akan menjadi daya tarik pengunjung untuk berbondong-bondong datang.
“Kita ciptakan, pasar tumpah tersebut menjadi wisata kuliner yang refresentatif atau bisa berjualan namun tetap tak mengganggu arus lalulintas,” katanya.
Dikatakan, bila perlu namanya dirubah agar menjadi daya tarik semisal menjadi pasar doyong?.
“Nantinya, dengan semakin banyak kendaraan dan pengunjung, tak mustahil potensi berjualan pun menggeliat,” ucapnya.
Ia akan ikut mendorong kiprah pedagang melalui kordinasi dengan Perguruan Tinggi (PT) di sekitar lokasi pasar tumpah dengan harapan ikut memfasilitasi lahan kosong milik mereka agar dimanfaatkan. (Azis Abdullah)
Komentar